loading...

Monday, October 21, 2013

Raja Ampat - Destinasi Wisata Bahari Terpopuler di Indonesia

Pulau-pulau batu di Teluk Kabui, Kepulauan Raja Ampat
Pemandangan pulau karst di Teluk Kabui
Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata bahari yang terkenal di Indonesia. Sejumlah pelancong bahkan menyebutnya sebagai yang terindah di dunia. Pemandangan gugusan pulau-pulau karst dan terumbu karang yang bertebaran di Raja Ampat ini menjadikannya bagai surga kecil yang jatuh ke bumi - seperti itulah Papua sebagaimana digambarkan oleh penyanyi Edo Kondologit.
Sayang sekali, banyak orang yang mengeluh bahwa harga perjalanan wisata ke Raja Ampat tergolong mahal. Penyebab utama adalah tingginya biaya transportasi. Meskipun pemerintah telah membangun pelabuhan laut dan udara di Waisai (ibukota kabupaten Raja Ampat), arus lalu lintas penumpang dan barang ke Raja Ampat masih kecil. Di samping itu pula, Pertamina belum membangun stasiun pompa bensin maupun solar di sana sehingga para pemilik speed boat dan kapal harus membeli bahan bakar di kota Sorong. Pada malam hari, warga kota Waisai harus menjalankan generator listrik milik pribadi untuk menerangi rumah-rumah mereka.
Pemandangan alam Piaynemo Karst di Raja Ampat Indonesia
Piaynemo Karst
Letak pulau-pulau yang berjauhan di Raja Ampat juga menjadi penyebab mahalnya ongkos transportasi. Meski demikian, jumlah wisatawan manca negara dan domestik yang ke Raja Ampat mengalami peningkatan setiap tahun. Para pemilik resort dan tour operator terus berupaya untuk mempromosikan Raja Ampat di internet. Sebagai pemandu wisata, saya juga ikut menulis artikel mengenai pariwisata di Raja Ampat lewat blog ini maupun di website lainnya sebagai upaya untuk mempromosikan Raja Ampat.
Terumbu karang dengan beragam jenis biota laut menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang suka snorkeling dan scuba diving. Para penyelam bisa mengambil paket wisata yang ditawarkan oleh sejumlah tour operator yang menggunakan kapal layar model phinisi sebagai liveaboard. Harga paket wisata berkisar antara 20 juta hingga hampir 100 juta rupiah - tergantung cakupan wilayah yang hendak dikunjungi dan lama waktu yang dihabiskan oleh wisatawan mengelilingi ribuan pulau yang ada di Raja Ampat.
Bagi wisatawan non-diver, perjalanan ke Raja Ampat juga tetap relevan karena mereka bisa melihat pemandangan laut dan pulau yang indah bagai permata hijau di katulistiwa. Mereka bisa pula menikmati dunia bawah laut dengan memberi makan ikan di pinggir pantai. Raja Ampat memang daerah tujuan wisata yang perlu dikunjungi oleh para pencinta alam agar mereka bisa lebih menghargai kebesaran dan keangungan sang pencipta.
Jika Anda tertarik berlibur ke Raja Ampat dan membutuhkan pemandu dan paket wisata, silahkan menghubungi saya Charles Roring lewat E-mail: peace4wp@gmail.com atau whatsapp: +6281332245180.

Baca juga:
Wisata Pengamatan Burung di Pulau Waigeo
Kepulauan Raja Ampat
Paket Wisata Raja Ampat
Wisata Alam di Raja Ampat
Jalan-jalan ke Raja Ampat

Friday, September 20, 2013

Noken Tas Tradisional dari Papua

Jika Anda berencana untuk berlibur ke Papua atau memiliki teman yang sedang berkunjung ke bumi Cendrawasih ini maka oleh-oleh yang saya rekomendasikan adalah noken. Tas tradisional yang dibuat oleh perempuan-perempuan Papua dulunya dipakai untuk mengangkut hasil bumi berupa ubi jalar dan sayur-sayuran dari kebun ke rumah. Sekarang noken dibuat dalam berbagai ukuran sehingga bisa dipakai ke kampus, ke kantor dan bahkan buat jalan-jalan di mall. Saat ini noken tidak hanya terbuat dari serat anggrek atau tanaman hutan lainnya tetapi juga dari benang sintetis yang bermacam-macam warnanya.
Noken, tas tradisional Papua di Pasar Sanggeng Manokwari
Foto oleh Charles Roring

Di kota Manokwari, tempat saya berada, noken bisa ditemukan di pasar tradisional Sanggeng dan Wosi. Harganya bervariasi dari Rp. 100.000 hingga 500.000 per buah, tergantung pada ukuran dan motif yang menghiasi setiap noken. Cara menganyam noken pada umumnya mirip dengan teknik crochet yang dikembangkan di Jepang dan negara-negara Eropa. Namun demikian, para perempuan Papua memiliki teknik pembuatan noken yang unik dan dikembangkan sendiri oleh mereka.
Oleh karena itu noken merupakan karya asli orang Papua dan dewasa ini telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia di samping kain batik.

Thursday, August 15, 2013

Pengamatan Burung Pigeon di Hutan Hujan Tropis Manokwari

Hutan hujan tropis di Manokwari merupakan tempat yang baik untuk mengamati burung-burung pigeons dan doves. Saya telah memandu banyak sekali para pengamat burung pada berbagai perjalanan baik di hutan dataran rendah dan dataran tinggi Papua Barat. Saat ini saya akan menulis sedikit tentang burung pigeons. Nama umum dari jenis burung ini dalam bahasa lokal adalah Kumkum. Masyarakat adat Papua berburu burung ini untuk memakan dagingnya yang lezat.

Pegunungan Arfak dan Pantai Utara

Saya memperkenalkan wisata trekking dan birdwatching di daerah dataran rendah Pegunungan Arfak serta Pantai Utara Manokwari untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam mendapatkan penghasilan dari wisata alam sekaligus melestarikan burung serta ekosistem hutan yang penting tersebut. Selama melakukan perjalanan pengamatan burung dengan para wisatawan asing yang datang dari berbagai negara, kami melihat burung Pinon Imperial Pigeon (kumkum besar), Western Crowned Pigeon (mambruk) dan Papua mountain pigeon (kumkum Papua pegunungan).
Doves atau burung dara memiliki penampilan fisik yang mirip dengan burung kumkum. Burung-burung tersebut biasanya mencarai makan di dekat pohon-pohon buah atau di permukaan tanah yang bersih. Ketika saya menemani wisatawan asing di belantara hutan dari kampung Kwau di Pegunungan Arfak, saya melihat Cinnamon Ground Dove di lereng gunung.
Peralatan Pengamatan Burung
Para pengamat burung biasanya menggunakan binoculars (kijker) serta spotting scope untuk memperbesar citra burung-burung yang ada di kejauhan. Untuk mengambil gambar, atau membuat video dari burung-burung itu, para pengamat burung profesional menggunakan kamera D-SLR dengan lensa telefoto. Para pelancong yang memiliki anggaran terbatas bisa membeli sebuah kamera kecil yang dilengkapi dengan lensa super zoom. Saya rekomendasikan Sony HX300, Canon SX50, Nikon Coolpix P520, dan Fuji Finepix SL1000.
Para wisatawan perlu pula membawa baterai tambahan jika ingin mengunjungi hutan-hutan di Manokwari.
Untuk informasi selengkapnya tentang pengamatan burung dan perjalanan wisata di hutan belantara Papua Barat, silahkan menghubungi saya lewat email di: peace4wp@gmail.com

Monday, July 29, 2013

Wisata ke Bali

Gara-gara menulis beberapa artikel tentang Bali, saya sering dihubungi lewat email oleh wisatawan yang hendak ke Pulau Dewata tersebut. Bali masih menempati posisi teratas sebagai destinasi wisata dengan jumlah kunjungan tertinggi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun manca negara. Mulai dari wisata alam, kuliner, fashion, hingga jasa kursus yoga atau jasa massage & spa, Bali memiliki semuanya. Tahun 2012 yang lalu, jumlah wisatawan asing dan manca negara yang berkunjung ke Bali mencapai 7,88 juta orang (http://investvine.com/bali-seeks-cleanup-amid-high-arrivals/)
Kapan kira-kira waktu yang tepat untuk berlibur ke Bali?
Pertanyaan ini bisa Anda jawab sendiri. Kalau faktor penentu adalah uang, maka pasti Anda harus menabung. Kalau kendala utama adalah waktu, maka ambilah cuti kerja. Kebanyakan wisatawan asing mengambil liburan musim panas antara Juli hingga September. Namun wisatawan Indonesia umumnya memilih cuti kerja, bulan madu, hingga liburan sepanjang hari raya Natal dan Tahun Baru atau Idul Fitri sebagai waktu yang cocok untuk melancong ke Pulau Bali.
Bulan apa yang pas untuk berlibur di Bali?
Kalau Anda adalah seseorang yang tidak suka dengan keramaian maka hindarilah bulan Desember dan awal Januari. Anda perlu pula menghindari tanggal-tanggal tertentu dalam penanggalan nasional Indonesia yang memadukan hari libur keagamaan dengan liburan akhir pekan. Pasti jumlah pelancong yang terbang ke Bali meningkat jumlahnya. Selama liburan musim panas, banyak sekali orang asing yang menghabiskan waktu mereka di Bali.
Liburan murah di Bali
Banyak hotel dan agen perjalanan wisata menawarkan diskon hingga 30% kepada calon wisatawan yang ingin berlibur ke Bali pada bulan-bulan sepi. Periksalah di kalender Anda bulan-bulan mana saja yang tanggal merahnya sedikit dan tidak berada pada musim liburan musim panas. Setelah itu buatlah survey kecil-kecilan di internet pada beberapa website yang menyediakan paket liburan ke Bali. Jika ada yang menawarkan diskon, cobalah bandingkan harga yang mereka sebutkan dengan paket serupa yang dijual oleh agen atau operator tour lainnya.
Berapa biaya wisata di Bali?
Saya tidak bisa menyebutkan angka nominalnya karena besarnya biaya sangat dipengaruhi oleh biaya transportasi dari kota Anda ke Bali, biaya transportasi keliling tempat-tempat wisata yang hendak Anda kunjungi di Bali, biaya akomodasi selama berlibur di sana dan biaya makanan maupun suvenir yang akan Anda beli. Pada umumnya di lokasi wisata seperti Kuta, Ubud maupun Sanur, harga penginapan tergolong lebih tinggi daripada di sejumlah wilayah di Bali yang tidak terlalu terkenal sebagai tempat yang kerap dikunjungi wisatawan.
Penjelasan saya ini bersifat umum dan perlu diperdalam oleh para calon wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Bali. Pembaca perlu mengunjungi berbagai situs yang menyajikan informasi yang lebih terperinci tentang pariwisata di sana. Semoga liburan Anda tahun ini menyenangkan buat Anda dan keluarga.
Sedikit Tips
Masyarakat Bali memiliki budaya dan tradisi keagamaan yang unik. Hampir setiap bulan mereka mengadakan sejumlah upacara adat atau kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di pura maupun di tempat-tempat umum. Hal ini menarik perhatian wisatawan. Kebanyakan dari kegiatan tersebut bisa dilihat oleh turis. Para pelancong yang ingin melihat upacara keagamaan dari jarak dekat sering diminta untuk mengenakan pakaian yang pantas. Bahkan bila perlu mengenakan pakaian yang sesuai dengan tradisi adat maupun agama Hindu yang dianut oleh masyarakat Bali.
Bali sangat terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Pantai Kuta misalnya dipenuhi oleh wisatawan yang ingin berselancar, berenang atau berjemur di terik matahari. Tentu kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian pantai. Jika Anda ke pantai kenakanlah pakaian yang sesuai dengan pantai. Tetapi jika Anda ke gunung, pasti tidaklah cocok jika mengenakan pakaian pantai. Hormatilah adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat Bali yang religius.
oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Sunday, July 28, 2013

Pesona Wisata Bahari di Teluk Cendrawasih

Banyak orang yang mengira Raja Ampat sebagai satu-satunya destinasi wisata bahari di Tanah Papua. Pandangan seperti ini cukup keliru. Masih ada kawasan Papua lainnya yang memiliki pemandangan laut yang indah sekali. Beberapa di antaranya adalah Teluk Cendrawasih dan Teluk Triton. Sebagai seorang pemandu wisata, saya cukup beruntung karena telah mengunjungi keduanya. Teluk Cendrawasih dulu dikenal dengan nama Geelvink bay. Ada banyak pulau yang bertebaran di teluk yang maha luas tersebut.
Hiu Paus
Sebagai perairan yang bersentuhan langsung dengan Samudra Pasifik, Teluk Cendrawasih kaya dengan satwa laut yang beraneka ragam. Salah satu yang menarik perhatian wisatawan asing adalah hiu paus (Rhincodon typus). Para nelayan yang menangkap ikan menggunakan jaring di perairan Kwatisore, Kabupaten Nabire, kerap dikunjungi oleh ikan hiu paus tersebut. Ikan hiu paus ini mencari ikan puri yang menjadi makanannya. Karena selalu diberi makan oleh nelayan, akhirnya ikan tersebut menjadi bersahabat dengan manusia. Kini Kwatisore ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara.
Ikan Lumba-lumba
Ikan lumba-lumba juga kerap melompat di permukaan air menyambut kapal-kapal yang berlayar menghubungkan pulau-pulau di teluk itu. Saya sering mengalami hal ini saat berlayar dari dan ke Pulau Numfor.

Manokwari Pintu Masuk ke Teluk Cendrawasih

Untuk masuk ke Raja Ampat, wisatawan pada umumnya harus terbang dulu ke kota Sorong. Sedangkan untuk masuk ke Teluk Cendrawasih, para pelancong bisa terbang ke salah satu kota antara lain: Manokwari, Biak, atau Nabire. Pada umumnya wisatawan memilih Manokwari karena penerbangan langsung dari Jakarta selalu ada setiap hari. Kebanyakan kapal pesiar (liveaboards) yang melayani wisatawan selam menjadikan Manokwari sebagai titik keberangkatan. Ketersediaan dukungan logistik seperti makanan, bahan bakar dan perlengkapan listrik dan elektronik bagi kapal-kapal yang hendak berlayar ke Teluk Cendrawasih juga cukup tersedia meskipun tidak bisa dibilang lengkap. Pulau-pulau besar dan kecil yang bertebaran di seluruh kawasan teluk dikelilingi oleh gugusan terumbu karang yang berwarna-warni. Ada banyak jenis ikan yang hidup di dalamnya. Pulau-pulau yang berukuran besar di dalam Teluk Cendrawasih antara lain: Biak-Supiori, Yapen, Miosnum, Numfor, Rumberpon, Mioswaar, Angrameos dan sejumlah pulau di Kepulauan Padaido. Foto di samping menunjukkan sejumlah pulau kecil di Teluk Cendrawasih yang saya ambil menggunakan kamera Nikon Coolpix P500 saat menumpang pesawat Wings Air dari Kaimana ke Manokwari.
Wilayah perairan sebelah dalam Teluk Cendrawasih relatif tenang sepanjang tahun. Daerah luar seperti perairan Manokwari, Numfor dan pantai utara Biak-Supiori diterpa oleh ombak-ombak besar antara bulan Desember hingga April. Pada umumnya kota Manokwari, Biak, Serui, Wasior serta Nabire mudah dicapai dengan menggunakan kapal PELNI. Hal ini menjadikan Teluk Cendrawasih yang maha luas ini cocok untuk wisatawan Indonesia yang memiliki anggaran terbatas. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Saturday, July 27, 2013

Anggrek Papua

Bunga Anggrek disukai banyak orang karena warna, bentuk serta ketahanannya yang bagus sekali meskipun telah beberapa hari dipotong dari tanaman induknya. Sebagai penghias ruangan, anggrek yang dipotong dalam beberapa tangkai beserta bunga-bunganya biasanya ditaruh di dalam vas tinggi yang telah diisi air. Hutan hujan tropis Papua yang kaya dengan keanekaragaman hayati juga menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies anggrek. Ada yang tumbuh di tanah dan ada pula yang tumbuh di dahan-dahan pohon. Di kawasan Pegunungan Arfak, ada pula anggrek putih yang mengeluarkan bau wangi. Jarang sekali kita menemukan tanaman anggrek yang harum baunya. Luar biasa kan?
Sebagai Obat Tradisional
Selain indah, anggrek juga digunakan sebagai obat. Masyarakat di Pulau Numfor telah lama menggunakan getah anggrek untuk mengobati bisul. Getah bening dari anggrek yang tersimpan dalam tangkai penyimpan makanan diambil dari tanaman anggrek. Kemudian getah tersebut dioleskan ke bisul. Getah anggrek selanjutnya akan mengering dan mengencangkan kulit yang menutupi bisul. Nanah yang ada di dalamnya semakin terkumpul dan kemudian keluar dari dalam bisul. Ketika nanah sudah keluar semuanya maka luka bisul bisa dibersihkan dan akan mengering dalam beberapa hari.
Anggrek-anggrek Papua yang beraneka ragam tersebut ternyata tidak hanya diminati oleh masyarakat setempat tetapi juga oleh masyarakat dari luar pulau. Hal ini memicu perburuan anggrek hingga ke hutan belantara Papua.
Sebenarnya menurut aturan konservasi dari Departemen Kehutanan, perburuan anggrek dan perdagangannya ke luar Papua dilarang oleh pemerintah. Hal ini untuk menjaga kelestarian tanaman tersebut agar tidak punah. Di samping itu pula, keunikan tanaman anggrek hendaklah menjadi aset bagi masyarakat Papua dan tidak dieksploitasi secara salah oleh para pedagang bunga dari luar pulau yang hanya ingin mengejar keuntungan saja.
Oleh karena itu, saya ingin menghimbau kepada para pembaca yang mencintai tanaman anggrek agar melihat larangan pemerintah dengan pikiran jernih. Anggrek Papua merupakan salah satu komponen ekosistem hutan yang tidak boleh punah. Jika hal itu terjadi maka akan ada ketidakseimbangan di dalam hutan. Kita semua tahu bahwa hutan merupakan paru-paru dunia. Setiap hari hutan menyerap gas-gas CO2 dan ekuivalennya yang kita lepaskan ke udara lewat pembakaran, penggunaan kendaraan bermotor ataupun kegiatan masak-memasak di setiap rumah tangga. Hutan secara efektif membersihkan udara dari gas-gas itu dan kembali melepaskan oksigen ke atmosfir selama melakukan fotosintesis.
Sayang sekali, hutan Papua terus dibabat atau dieksploitasi secara tidak bertanggung jawab. Perusahaan pertambangan, perkebunan dan perkayuan terus memperkecil luasan hutan hujan tropis di Tanah Papua dan daerah-daerah lain di Indonesia. Tidak hanya tanaman anggrek yang terancam tetapi seluruh ekosistem yang ada di hutan ikut musnah saat kayu-kayu tersebut ditebang atau dibakar.
Inspirasi Seni dan Dekorasi Interior Rumah
Kembali ke cerita saya soal Anggrek Papua. Jika ada dari antara pembaca yang ingin mengkoleksi anggrek tersebut maka sebagai alternatifnya saya sarankan agar Anda memajang lukisan atau foto-fotonya saja dalam ukuran besar di dalam rumah. Memang hal ini tidak sebanding dengan tanaman asli. Dengan cara tersebut, Anda bisa tetap menikmati keindahan bunga anggrek dan pada saat yang sama menjaga kelestarian tanaman tersebut di habitatnya. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Kepulauan Raja Ampat di bagian Selatan agak berombak

Perairan bagian selatan di Raja Ampat diterpa oleh angin yang bertiup dari arah tenggara pada bulan Juli, Agustus, hingga September. Oleh karena itu, wilayah antara Pulau Seram dan Kepulauan Misool serta antara Kepulauan Misool dan Tanah Papua mengalami hempasan gelombang laut yang terkadang cukup tinggi. Ke arah perairan sekitar Fakfak dan laut Arafura, gelombang laut semakin tinggi disebabkan oleh hembusan angin kencang dari arah tenggara. Wisatawan yang hendak berlibur ke Raja Ampat sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca dengan seksama. Cara teraman untuk berlibur ke Raja Ampat adalah dengan menaiki kapal besar. Sebisa mungkin hindari penggunaan speed boat jika hendak menyebrangi perairan terbuka. Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata yang sedang populer di Indonesia. Namun demikian, kondisi cuaca yang selalu berubah menjadi faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap pelancong yang hendak ke sana.
Pada bulan-bulan ini, perairan antara Seram dan Kepulauan Misool cukup berbahaya jika dilalui dengan perahu. Angin yang bertiup kencang bisa mengakibatkan kecelakaan yang tentunya tidak diinginkan oleh kita semua. Penjelasan saya ini tidaklah akurat karena setiap menit, cuaca di lapangan mengalami perubahan. Jika Anda sedang berencana untuk berlibur di Raja Ampat, saya sarankan agar melihat tinggi gelombang dan arah angin yang bertiup di kepulauan tersebut. Cara tercepat untuk mengetahui kondisi cuaca terkini di kawasan tersebut adalah dengan melihat peta Prakiraan Tinggi Gelombang dan Arah Angin di situs BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Semoga penjelasan singkat ini bisa membantu para pembaca dalam merencanakan perjalanan mereka dengan lebih aman dan nyaman.

Tuesday, July 23, 2013

Paket Wisata ke Manokwari

Saya sering menerima email dari calon wisatawan di luar negeri yang hendak ke Manokwari - salah satu destinasi yang populer di Papua Barat. Mereka menanyakan tempat-tempat wisata apa saja yang menarik dan berapa harganya. Berikut ini adalah penjelasan saya:

Wisata Snorkeling
Wisata ini cukup populer di kalangan wisatawan asing yang berkunjung ke Manokwari - ibukota Provinsi Papua Barat. Ada beberapa tempat snorkeling yang saya rekomendasikan. Beberapa di antaranya adalah Pulau Mansinam, Pulau Raimuti, Pantai Asai, Pantai Abasi dan Pantai Anggresi. Lokasi termurah adalah Pantai Abasi dan Pulau Mansinam, biaya rata-rata per orang sekitar Rp. 75.000-100.000 - minimal peserta 4 orang. Untuk Pulau Raimuti, harganya lebih mahal yakni Rp. 400,000 - minimal peserta 4 orang (karena biaya sewa boat ke lokasi snorkeling cukup tinggi). Demikian pula untuk Pantai Anggresi yang jauhnya sekitar 1 jam perjalanan dengan speed-boat dari kota Manokwari. Untuk snorkeling di Pantai Anggresi, para peserta harus mengeluarkan biaya kurang lebih Rp. 500.000/orang - minimal peserta 4 orang. Semua peserta perlu membawa perlengkapan snorkeling sendiri.

Wisata Penjelajahan Hutan
Sebagian besar wisatawan manca negara yang berkunjung ke Manokwari mengambil paket wisata ini. Salah satu lokasi yang paling populer adalah hiking di dalam hutan. Ada beberapa tempat yang saya rekomendasikan antara lain: Hutan Kali Dopi, biaya paketnya adalah Rp. 700,000 untuk 4 orang. Ada juga tempat hiking yang lokasinya terletak di luar kota. Harga paketnya berbeda-beda tergantung lokasi mana yang dituju. Hutan Warmarway cukup populer untuk para pelancong yang ingin menonton burung surga berdansa di pagi dan sore hari. Biaya sewa kendaraan ke sana adalah Rp. 500,000 dan jasa guide adalah Rp. 200,000/hari. Untuk kawasan dataran tinggi Pegunungan Arfak seperti kampung Syioubri dan kampung Kwau, harga paketnya bervariasi tergantung lama kunjungan. Jika wisatawan naik kendaraan umum ke sana maka harga per orang adalah Rp. 100.000. Lama perjalanan kurang lebih 2 jam. Biaya yang akan dihabiskan oleh wisatawan berkisar antara Rp. 1.500.000 sampai Rp. 2.000.000 untuk 2 hari 1 malam. Atraksi utama di kampung Syioubri atau Kwau adalah pengamatan burung pintar dan Cendrawasih Hitam serta Cendrawasih Belah Rotan.

Wisata Caving
Lokasi caving terdekat adalah di pinggiran kota Manokwari. Biaya transportasi ke sana adalah Rp. 10.000/orang jika menggunakan ojek. Setelah itu, wisatawan perlu berjalan kaki ke dalam hutan selama kurang lebih 1 jam. Biaya yang dikeluarkan untuk pemandu adalah Rp. 200,000 - Rp. 300,000/ hari.

Tips Penggunaan Pakaian
Khusus untuk penjelajahan hutan (hiking), saya sarankan agar wisatawan mengenakan pakaian yang sesuai dengan kegiatan tersebut yakni celana panjang dan kaos. Wisatawan perlu memakai sepatu olah raga yang tidak mudah slip jika menyusuri jalan setapak yang licin. Untuk kawasan wisata di Kampung Syioubri dan Kampung Kwau yang terletak di dataran tinggi Pegunungan Arfak, pakaian seperti sweater atau baju kaos lengan panjang yang dilapisi T-shirt lengan pendek sudah cukup untuk menahan udara dingin agar tidak terlalu banyak merasuk ke dalam tubuh. Di malam hari, sarung tangan dan kaos kaki merupakan tambahan yang perlu Anda pakai agar tidak kedinginan.

Artikel pendek ini tentu tidaklah cukup untuk memberi penjelasan secara mendetail tentang berbagai hal yang terkait dengan perjalanan wisata di Manokwari. Namun demikian, saya harapkan kiranya informasi yang saya berikan ini bisa sedikit membantu para calon wisatawan yang hendak ke sana. Oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Thursday, May 16, 2013

Pemandangan kota Manokwari

Kemarin saya memandu 3 orang Australia (berkebangsaan Belanda) dan 1 orang Belanda. Kami keliling kota Manokwari yang memanjang di tepi Teluk Dore. Daerah pertama yang kami jelajahi adalah kawasan Reremi. Rumah-rumah yang ada di kawasan ini sebagian besar merupakan bangunan peninggalan Belanda. Dua dari pelancong yang saya dampingi ini pernah tinggal di kota Manokwari hingga tahun 1962. Memang pada zaman itu, kota Manokwari didiami oleh ribuan orang Belanda. Kini setelah bertahun-tahun tinggal di Eropa dan di Australia, mereka kembali lagi ke Manokwari untuk bernostalgia. Kami berusaha mencari rumah tempat mereka tinggal namun tidak berhasil menemukannya karena sudah banyak rumah peninggalan zaman Belanda yang dimodifikasi atau dibongkar dan dibangun baru.
Setelah itu kami berangkat menuju Manggoapi yang juga merupakan kawasan pertanian yang dikembangkan oleh orang-orang Belanda. Kami menuju sebuah bukit yang menghadap Teluk Dore. Berdiri di bukit tersebut, saya bisa menyaksikan pemandangan kota Manokwari yang menakjubkan. Saya lalu menyalakan kamera dan mulai mengambil gambar kota Manokwari yang diapit di sebelah kanan oleh Pegunungan Arfak dan hutan hujan tropis yang hijau tua di Gunung Meja. Birunya laut di Teluk Dore menjadikan daerah ini sebagai kota yang layak dikunjungi oleh wisatawan. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 20 menit di sana sambil memotret pemandangan, kami pun melanjutkan perjalanan ke kawasan Litbang untuk melihat bunga anggrek yang berwarna-warni di rumah seorang Belanda yang bernama James.
Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat memiliki sejumlah tempat wisata yang bersejarah seperti Tugu Jepang di Gunung Meja dan Situs Pendaratan Ottow dan Geissler di Pulau Mansinam. Namun di mata para wisatawan asing, ekosistem hutan hujan tropis merupakan daya tarik utama untuk berkunjung ke Manokwari. Pegunungan Arfak telah lama dikenal oleh wisatawan sebagai destinasi penjelajahan hutan dan pengamatan satwa liar terutama burung surga. Wilayah pantai utara juga memiliki sejumlah sungai yang menarik untuk dijelajahi. Beberapa di antaranya adalah Sungai Pami dan Sungai Asai. Jika Anda tertarik untuk menikmasi wisata alam di Manokwari, silahkan menghubungi saya. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Saturday, May 4, 2013

Festival Budaya di Manokwari

Delegasi dari Pegunungan Arfak
Setiap tanggal 4 hingga 6 Februari kota Manokwari selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pada saat itu, masyarakat berbagai penjuru Tanah Papua berkumpul di kota ini untuk menghadiri hari ulang tahun pekabaran injil sekaligus festival budaya. Meskipun demikian, perayaan ini tetap terbuka bagi siapa saja dari berbagai latar belakang agama maupun golongnan untuk melihat festival budaya tersebut. 
Pada tanggal 4 dan 6 Februari Sore, wisatawan dan penduduk kota berkumpul di jalan-jalan utama di kota Manokwari untuk melihat festival budaya yang menghadirkan berbagai kelompok masyarakat yang menari dengan pakaian adat mereka masing-masing. Ada ratusan suku yang hidup di tanah Papua. Oleh karena itu, pakaian tradisional, lagu-lagu serta tarian adat yang mereka pentaskan juga berbeda-beda. Festival budaya Manokwari adalah perayaan tahunan yang terbesar karena diikuti oleh hampir seluruh suku yang ada di Papua dan bahkan dari luar.
Delegasi Masyarakat Batak
Karena kegiatan ini sudah menjadi agenda tetap maka setiap tahun jumlah wisatawan asing yang berasal dari Eropa semakin bertambah jumlahnya. Khusus pada tanggal 5 Februari, ribuan orang pergi ke Pulau Mansinam yang menjadi lokasi pendaratan pertama bagi dua misionaris Eropa yang bernama Otto dan Geissler. 
Semua rangkaian Festival Budaya yang ada di Manokwari mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat. Festival ini terbuka bagi semua orang dari berbagai latar belakang suku dan agama di Indonesia maupun di dunia yang ingin melihat kekayaan budaya masyarakat Papua. Jika Anda tertarik ke Manokwari untuk menyaksikan festival budaya ini, pesanlah tiket se dini mungkin. Demikian pula dengan penginapan. Selama minggu pertama bulan Februari, banyak kamar hotel yang dipenuhi oleh wisatawan.

Di mana letak Manokwari
Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat. Kota ini secara geografis berada di ujung barat Teluk Cendrawasih dan berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik

Bagaimana pergi ke sana?
Pada umumnya, wisatawan yang hendak berkunjung ke Manokwari menggunakan pesawat udara. Ada beberapa maskapai penerbangan yang melayani rute Jakarta - Makassar - Sorong - Manokwari dengan jadual yang teratur antara lain: Wings/ Lion Air, Sriwijaya Air dan Express Air. 
Beberapa kapal PELNI juga singgah di Manokwari. Silahkan berkunjung ke website masing-masing perusahaan penerbangan dan PELNI untuk memperoleh jadual dan harga tiket yang tepat.

Hotel
Ada sejumlah hotel berbintang di kota Manokwari seperti Mansinam Beach hotel, Hotel Triton serta Swiss-Belhotel. Banyak wisatawan asing yang lebih memilih hotel atau penginapan murah yang banyak terdapat di kota ini antara lain Penginapan Kagum. Masih banyak hotel yang tidak saya sebutkan satu per satu di blog ini, pembaca dipersilahkan untuk melakukan pencarian di Google dengan kata kunci hotel di Manokwari.

Atraksi Wisata Lainnya
Atraksi lain yang bisa dinikmati di Manokwari adalah:


  • Berenang sambil melihat keindahan terumbu karang (snorkeling)
  • Pengamatan burung surga
  • Penjelajahan hutan
  • Sepeda gunung
  • Olah raga memancing
  • Piknik di sungai
  • Berkemah di hutan
  • Penjelajahan gua (caving) 
  • Wisata ke daerah Pegunungan Arfak
  • Pementasan Tarian dan Lagu Tradisional
  • Kunjungan ke seniman-seniman untuk membeli suvenir.



Jika Anda masih membutuhkan informasi yang lebih terperinci tentang Festival Budaya di Manokwari, silahkan menghubungi saya lewat email: peace4wp@gmail.com.

Friday, April 19, 2013

Paket Wisata di Raja Ampat yang Fantastis Harganya

Paket Wisata untuk wisatawan Indonesia
Jika Anda berminat berkunjung ke Raja Ampat, silahkan membaca artikel: Paket Wisata Raja Ampat

Ketersediaan: Oktober, November, Januari, Februari, Maret, April, Mei
Jumlah peserta: minimal 4, maksimal 8 orang
Aktivitas: Melihat pemandangan, snorkeling
Harga: Rp. 10 juta rupiah/ orang
Harga sudah termasuk penginapan 2 malam (saat tiba di dan sebelum meninggalkan kota Sorong), pin masuk Raja Ampat untuk wisatawan domestik, penginapan di homestay, makanan dan air minum, kontribusi bagi kampung atau lokasi wisata yang kita kunjungi serta jasa bagi guide maupun boat driver dan navigatornya.
Harga tidak termasuk tiket pesawat, asuransi perjalanan, soft drink dan alcoholic drink serta pengeluaran pribadi lainnya.

Itinerary:
Hari 1
Saya akan menemui rombongan Anda di bandara Domine Eduard Osok Sorong dan mengantar kalian ke hotel.
Silahkan istirahat.

Hari 2
Transfer dari Sorong ke Raja Ampat
Kita akan menginap di salah satu homestay di Raja Ampat.
Kita akan snorkeling di Selat Yenbuba. Sangat saya sarankan agar para peserta tour membawa alat snorkeling sendiri (masker, pipa snorkel dan fins).

Hari 3
Kita akan melakukan perjalanan ke Teluk Kabui untuk melihat pulau-pulau Karst yang indah dan juga menikmati snorkeling di sana. Ada banyak spesies ikan yang hidup di sana seperti anemonefish, striped surgeonfish dan damselfish.
Setelah makan siang, kita akan snorkeling di Friwen atau Batu Lima atau jalan-jalan di pasir timbul, tergantung cuaca dan arus laut.

Hari 4
Pagi-pagi sekali, kita akan melakukan perjalanan ke Pianemo untuk melihat pemandangan gugusan pulau-pulau Karst. Saat kembali, kita bisa menikmati snorkeling di Pos atau di dermaga Arborek. Spesies ikan yang bisa dilihat antara lain: scad, giant trevally, grouper, baracuda, butterflyfish, moorish idol serta

Hari 5
Kita akan menuju ujung barat Pulau Mansuar untuk menikmati snorkeling di sana, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kampung Sawondarek serta trekking ke Danau (optional).

Hari 6
Setelah sarapan pagi, kita akan berangkat meninggalkan Raja Ampat menuju kota Sorong.

Hari 7
Transfer ke Bandara DEO Sorong
Selesai

Ajaklah teman-teman Anda untuk bergabung sehingga Perjalanan Wisata ke Raja Ampat menjadi lebih meriah dan menyenangkan.

Reservasi:
Silahkan menghubungi saya (Charles Roring) lewat email: peace4wp@gmail.com atau nomor hp: 081332245180 untuk memesan paket wisata ini.
Baca juga: Wisata Alam Raja Ampat

Thursday, April 18, 2013

Melihat Keindahan Terumbu Karang di Manokwari

Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat. Sebagai kota yang terletak di pesisir pantai, Manokwari memiliki banyak tempat yang ditumbuhi oleh terumbu karang. Salah satunya berada di Pantai Abasi. Letaknya di sebelah timur Manokwari. Wisatawan asing suka ke sana untuk menikmati olahraga selancar air (wave surfing). Pantai Abasi juga memiliki gugusan terumbu karang yang menyebar di bawah laut dari tepi pantai hingga di kedalaman. Ikan dan karang meja yang berwarna-warni merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin melihatnya.
Anemone di Perairan Abasi - Manokwari
Setiap orang yang ingin menikmati kegiatan snorkeling (berenang menggunakan masker kaca dan pipa untuk bernapas), perlu membawa peralatan sendiri seperti mask, snorkel serta fins. Wisatawan bisa menyewa perahu dari penduduk setempat. Harga sewa sebuah perahu yang bisa mengangkut 2 orang penumpang + pengemudinya kurang lebih Rp. 100.000/hari.
Henoch Marien
Saat menyelam di dalam air, kita akan merasa seakan-akan sedang berada di dalam sebuah akuarium raksasa yang di penuhi dengan berbagai jenis ikan hias. Terumbu karang secara fisik nampak seperti tanaman hias yang tumbuh di dalam air. Sebenarnya terumbu karang dikategorikan sebagai binatang. Terumbu karang memerlukan waktu puluhan tahun untuk membentuk karang seukuran kepala manusia.
Selain itu pula, terumbu karang dipandang sebagai hutan hujan tropis dari lautan. Untuk bertumbuh, terumbu karang menyerap CO2 yang terlarut di dalam air. Oleh karena itu, peranannya dalam melawan gejala pemanasan bumi (global warming) sangatlah penting. Sebagai rumah ikan, terumbu karang perlu dilindungi agar dapat terus menyuplai makanan bagi manusia secara berkesinampungan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikannya sebagai daya tarik pariwisata. Wisatawan domestik maupun manca-negara yang berkunjung dan menikmati olahraga snorkeling dan diving di Manokwari secara langsung akan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat. Dengan penghasilan itu, mereka akan merasakan bahwa memang terumbu karang sangatlah berguna bagi kehidupan mereka. Jadi terumbu karang perlu dan harus dilestarikan.
Jika Anda tertarik untuk menikmati kegiatan snorkeling di Pantai Abasi Manokwari, silahkan menghubungi sahabat saya, Salo Rumadas di email: abasiklubsurfing@gmail.com. 
Info harga:
Transportasi dari pusat kota Manokwari ke Pantai Abai dengan kendaraan ojek Rp. 15.000
Sewa perahu Rp. 100,000
Guide (pemandu) Rp.200.000/hari

Peselancar Dunia di Tanjung Bakaro Manokwari

oleh Charles Roring
Foto di bawah ini menunjukkan seorang wisatawan bernama Alberto Castro dari Brazil sedang menikmati kegiatan selancar air (wave surfing) di Pinto Angin - Tanjung Bakaro, Manokwari. Alberto adalah seorang peselancar yang sudah sangat berpengalaman. Dia beserta beberapa teman dari tim SurfExplore berkunjung ke kota ini pada bulan Februari hingga Maret yang lalu.  Mereka melakukan eksplorasi berbagai tempat di pesisir pantai utara (pantura) Manokwari untuk ombak-ombak besar.

Kawasan pantura di wilayah Manokwari berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik. Selama bulan November hingga April perairan pantainya diterpa oleh ombak besar yang ketinggiannya mencapai beberapa meter sehingga cocok untuk olahraga selancar air. Ada banyak tempat di Manokwari yang telah mereka tentukan sebagai spot surfing terbaik. Salah satunya adalah di Pinto Angin. Di sini, hanya peselancar yang sudah berpengalaman saja yang boleh melaut. Bagi peselancar yang masih berada pada tingkat pemula (beginners), kawasan pesisir yang saya rekomendasikan adalah Pantai Amban, Tanjung Pepaya serta Tanjung Bakaro.
Kota Manokwari sudah memiliki sebuah klub untuk para peselancar. Namanya Abasi Klub Surfing. Mereka juga sudah mempunyai blog yang tertulis dalam bahasa Inggris yakni abasiklubsurfing.blogspot.com. Jika Anda adalah seorang peselancar yang tertarik untuk berburu ombak di Manokwari, saya sarankan untuk bertemu dengan anggota-anggota dari Abasi Klub Surfing.
Belum ada surfcamp di sekitar pantai Abasi maupun Tanjung Bakaro. Para pelancong yang berkunjung ke Manokwari bisa menginap di rumah-rumah penduduk dan di beberapa hotel yang ada di kota ini. Setiap peselancar hendaknya didampingi oleh surfguide yang sudah berpengalaman dari Abasi Klub Surfing. Hal ini untuk memastikan agar para peselancar mengetahui spot surfing yang aman buat mereka, dan kondisi di bawah airnya apakah berbatu-batu atau berpasir.
Setelah para peselancar dunia dari tim SurfExplore itu kembali ke negara masing-masing, mereka menerbitkan sebuah artikel di situs surfline. Situs yang diperuntukkan khusus bagi olah raga selancar akan membantu mempromosikan pinto angin sebagai destinasi alternatif untuk berselancar di Indonesia. Silahkan menghubungi kawan saya, Salo lewat email ke abasiklubsurfing@gmail.com jika Anda berencana berselancar di Manokwari.

Wednesday, April 17, 2013

Ikan Bakar di Ambon Memang Lezat

Suatu malam ketika berada di Ambon, saya merasa lapar sekali. Hari sudah menunjukkan jam 8 dan cuaca di luar masih hujan. Kepada senior - Rudi Fofid, saya menanyakan tempat makan ikan bakar yang bisa dijangkau di malam hari. Lima belas menit kemudian, saya diboncengi oleh Opa Rudi (demikian nama kerennya) menuju pusat kota. Hujan rintik-rintik masih terasa di badan ketika kami meninggalkan studio radio menamoeria.
Hidangan ikan bakar di kota Ambon
Kami pun tiba di sebuah rumah makan kecil yang berada tak jauh dari Ambon Plaza. Beberapa orang pengunjung sudah duduk di situ. Ikan bakar merupakan menu yang suka saya pesan ketika berkunjung ke Ambon. Harganya sekitar Rp. 40.000 per porsi. Saya dan Opa Rudi duduk di meja yang berhadapan dengan pintu masuk. Sambil menunggu kedatangan ikan bakar tersebut, kami bercerita tentang rekonsiliasi di Maluku, eko-wisata serta pelestarian alam dan terumbu karang Maluku. Opa Rudi mengutarakan angan-angannya untuk membangun museum sejarah alam di kampung halamannya Ngilngof.
Akhirnya ikan bakar pesanan kami pun tiba. Saya menyantapnya dengan lahap. Memang ikan bakar di Ambon ini lezat sekali rasanya.
Ambon adalah sebuah kota teluk yang indah di Maluku. Sebagai destinasi, para pelancong bisa menikmati berbagai aktivitas wisata alam di pulau ini. Snorkeling, diving, trekking, birdwatching merupakan kegiatan yang umum dilakukan wisatawan. Nah, jika Anda berkunjung ke Ambon - ibukota Provinsi Maluku, jangan lupa untuk mencoba ikan bakarnya. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Anda Perlu GPS map agar tidak tersesat di hutan

Karena sering mengantar tamu asing di tengah hutan, saya memerlukan peralatan navigasi seperti Garmin GPSMAP 60CSx Handheld GPS Navigator. Peralatan ini bermanfaat sekali dalam menentukan posisi di peta serta ketinggian dari permukaan air. Adanya GPS secara psikologis dan teknis memberikan rasa aman kepada setiap tamu yang mengikuti penjelajahan hutan di alam Papua. Wisatawan itu datang dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Inggris serta Russia. Ada juga beberapa orang yang berasal dari Asia seperti Thailand, Singapura dan Malaysia. Mereka suka melihat burung, bunga, serta mandi di sungai yang airnya jernih.
Wisatawan Belanda di sebuah danau di Manokwari - Papua
Perjalanan di dalam hutan dengan sungai dan jalan setapak yang berliku-liku membuat banyak wisatawan yang mengalami kebingungan untuk menentukan arah mata angin. Hal ini tentu mengkuatirkan di mata mereka. Untuk menghilangkan semua kekuatiran itu, saya selalu menggenggam GPSmap. Alat ini meskipun kecil dan menyerupai ponsel bisa menentukan arah mata angin baik utara, selatan, timur dan barat serta kecepatan perjalanan. Banyak perusahaan elektronik yang memasukan fitur gadget di dalam kamera, ponsel, dan tablet mereka. Semua itu ada gunanya jika kita sedang berada di suatu tempat yang tidak kita kenal sama sekali. Sebenarnya peralatan GPS bukan merupakan sebuah kebutuhan mutlak jika wisatawan yang berjalan di dalam hutan didampingi oleh pemandu wisata setempat (local guide) yang sudah berpengalaman.
Pemandu wisata lokal lebih mampu menentukan arah mana yang harus ditempuh ketika sedang berjalan di tengah hutan yang ditutupi pohon-pohon besar. Sering kali GPS tidak bisa berfungsi dengan baik ketika kita berada dibawah tutupan dahan dan dedaunan pohon (kanopi) yang lebat.
Sebenarnya sebuah peralatan GPS tidak hanya berguna di hutan atau tempat yang tidak kita kenal tetapi juga di dalam kota. Kalau kita sedang terjebak di sebuah jalan yang padat dengan kendaraan, kita bisa mencari tahu jalur alternatif yang dapat membantu kita untuk tiba di tempat tujuan secara lebih cepat. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Kamera yang cocok untuk mengabadikan liburan Anda

Setiap kali melakukan perjalanan ke berbagai daerah, saya selalu membawa sebuah kamera digital. Dengan alat tersebut, saya mengambil gambar pemandangan, bunga, burung, masyarakat lokal, ataupun hal-hal menarik yang akan saya pakai bahan pelengkap dalam penulisan artikel di blog ini maupun website saya yang lain. Sebagai seorang pemandu wisata, saya memerlukan kamera untuk mendokumentasikan semua kegiatan saya untuk keperluan promosi maupun pelaporan ke kantor dinas pariwisata yang merupakan partner kerja antara swasta dan pemerintah.
Bunga yang belum teridentifikasi
Kamera sangatlah penting untuk seorang penulis seperti saya. Contohnya, ketika saya melihat bunga anggrek tanah yang tumbuh di hutan belantara Papua, saya perlu memotretnya untuk membantu proses identifikasi. Suatu hari, saya memandu seorang turis Inggris di hutan tropis yang berada kurang lebih 3 jam berjalan kaki dari daerah pinggiran kota Manokwari. Saya melihat berbagai jenis anggrek yang tumbuh baik di permukaan tanah maupun di atas pohon. Ada pula sejenis bunga berwarna oranye kemerah-merahan yang keluar dari sejenis tanaman merambat. Hingga kini, saya masih belum bisa mengidentifikasi nama spesiesnya.
Karena kamera modern bisa menyimpan ribuan foto dalam sebuah memori chip berkapasitas 8 Gb, saya sangat merekomendasikan kepada pembaca yang hendak melakukan perjalanan liburan untuk membelinya.
Pertanyaannya sekarang adalah kamera tipe apa yang cocok buat berwisata?
Nikon Coolpix P500
Berdasarkan pengalaman saya, ada dua jenis kamera yang saya rekomendasikan untuk Anda. Jika kegiatan Anda ada sangkut pautnya dengan olah raga air, belilah kamera yang bisa dipakai di dalam air. Untuk snorkeling maupun diving, Canon Power Shot G1X yang dilengkapi dengan water housing adalah gadget yang saya rekomendasikan. Harganya tergolong mahal, yaitu sekitar 9 juta rupiah. Nikon memproduksi kamera yang harganya terjangkau yakni AW 100. Olympus juga menciptakan beberapa seri kamera tahan banting yang terjangkau harganya untuk wisatawan Indonesia. Yang saya rekomendasikan adalah tipe Stylus TG-2 iHS Untuk kegiatan wisata birdwatching tentu saja pilihan kamera haruslah yang memiliki kemampuan telefoto. Kamera D-SLR yang dilengkapi lensa panjang 300 mm ditambah lagi dengan tele-converter lens harganya mencapai puluhan juta rupiah. Mungkin kamera jenis ini terlalu mahal buat Anda. Untuk membantu para pelancong yang memiliki keterbatasan keuangan, produsen kamera digital yang terkemuka telah meluncurkan point and shoot camera tipe Canon Powershot SX50 HS. Kamera ini mampu memotret subyek yang berada beberapa ratus meter jauhnya dari sang pengambil gambar. Nikon meluncurkan Coolpix P520 dengan kemampuan optikal zoom sebesar 42x. Saya pribadi menggunakan kamera lama yakni Nikon Coolpix P500 dengan pembesaran optis sebanyak 36x. Semoga penjelasan ini bisa dijadikan sebagai referens buat Anda dalam membeli kamera yang cocok untuk mendokumentasikan perjalanan Anda. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Anggrek Putih di Pegunungan Arfak

Wisatawan yang berkunjung ke Pegunungan Arfak umumnya melihat beberapa spesies burung surga di sana. Tapi sebenarnya, daerah itu memiliki banyak attraksi lain yang menarik seperti danau Anggi, kupu-kupu sayap burung dan pemandangan alam pegunungan yang luar biasa indahnya. Masyarakat adat yang tinggal di Pegunungan Arfak memiliki rumah tradisional yang unik sekali. Namanya rumah kaki seribu. Pegunungan Arfak juga memiliki sejumlah gua yang dalam.
Tapi kali ini saya tidak akan membahas mengenai hal-hal tersebut. Saya hanya ingin berbicara sedikit tentang bunga. Ketika berjalan di kampung-kampung yang terletak di kawasan Mokwam, saya melihat warna-warni bunga yang ditanam penduduk di halaman rumah mereka. Ada beberapa jenis yang saya kenal seperti bunga nusa indah, mawar, dan anggrek. Tapi ada banyak jenis bunga yang tidak saya kenal karena baru kali itu saya melihatnya. Setelah memotret bunga-bunga itu, saya harus mencari tahu nama spesiesnya dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Latin lewat buku Tanaman Hias Indonesia karya Iin Hasim S, terbitan Penebar Swadaya. Saya juga tentu saja meminta bantuan Oom Google untuk memperoleh informasi yang lebih mendetail tentang bunga-bunga yang saya lihat di Pegunungan Arfak tersebut. 
Salah satu anggrek Papua yang saya lihat tumbuh di batang sebuah pohon memiliki bunga yang berwarna putih. Di permukaan tanah yang ditutupi lumut, saya melihat banyak bunga putih tetapi saya ragu apakah bunga itu berasal dari anggrek yang tumbuh di atas sana. Saya kumpulkan beberapa bunga tersebut dan menciumnya. Dan bunga itu mengeluarkan bau yang wangi. Apa betul ada anggrek yang berbau wangi?
Seorang ahli bunga yang bernama Bian Tan dari Singapura mengatakan Ya. Dia berkunjung ke Manokwari awal bulan Maret ini dan dia mendaki Gunung Soyti, tempat saya melihat anggrek putih tersebut. Dia bilang memang ada beberapa spesies anggrek yang berbau wangi. Kalau ada dari antara pembaca yang tahu nama anggrek ini, tolong kasih tahu email. Terima kasih sebelumnya. Oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Monday, April 15, 2013

Jalan-jalan di Manokwari - Tamasya ke Pulau Mansinam

Pulau Mansinam yang terletak di dalam Teluk Dore - tempat kota Manokwari berada merupakan kawasan wisata sejarah yang sering dikunjungi masyarakat Papua. Menurut catatan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, pada tanggal 5 Februari 1855, 3 orang misionaris berkebangsaan Jerman mendarat di pulau itu. Mereka adalah Otto dan isterinya serta Geissler. Kedatangan mereka adalah untuk menyebarkan injil kepada orang-orang Papua yang belum mengenal agama. Kala itu, penduduk di kawasan pantai dan pegunungan masih sering terlibat perang suku satu sama lain.
Kurang lebih dua tahun kemudian, datang juga seorang peneliti berkebangsaan Inggris yang bernama Alfred Russel Wallace ke Manokwari untuk melihat burung-burung surga serta flora dan fauna yang hidup di sana. Dia sempat bertemu dengan ketiga misionaris tersebut sebagaimana ditulisnya dalam buku catatan perjalanannya di nusantara yang berjudul The Malay Archipelago.
Pulau Mansinam memiliki pantai yang indah karena ditumbuhi oleh terumbu karang. Masyarakat Papua sering ke pulau ini untuk melihat situs sejarah pendaratan ketiga misionaris tersebut. Jika Anda hanya ingin berenang dan snorkeling di Pulau Mansinam, tempat yang saya sarankan adalah di sebelah selatan pulau itu. Terumbu karang di kedalaman 1 hingga 5 meter masih dalam keadaan baik dan bisa dilihat dengan menggunakan mask. Karena tidak ada jasa penyewaan snorkeling mask di Manokwari, maka saya sarankan agar Anda membawanya sendiri sebelum berangkat ke Manokwari. Biaya taksi air dari pelabuhan ketapang Manokwari adalah Rp. 3.000/orang sekali jalan. Di samping wisata alam dan sejarah, para pengunjung yang singgah di pulau ini bisa bertemu dengan seniman setempat yang bernama Peter Rumbruren. Seniman serba bisa tersebut membangun sebuah bangunan tradisional di depan rumahnya tempat ia menaruh ukir-ukiran yang terbuat dari kayu.
Selain keindahan bawah laut yang menawan, wisatawan dapat pula melihat hutan pantai yang tumbuh di bagian belakang pulau ini. Pemerintah sedang membangun jalan lingkar pulau Mansinam untuk memudahkan masyarakat berjalan kaki atau naik sepeda mengelilinginya. Satu hal yang menarik untuk diketahui pula adalah bahwa sinyal ponsel cukup baik di pulau ini. Oleh karena itu, Anda bisa langsung meng-upload foto atau video yang mereka ambil di pulau tropis ini untuk dibagikan ke teman-teman di media sosial. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Saturday, April 13, 2013

Jalan-jalan ke Manokwari - snorkeling di Pulau Raimuti

Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat. Daerah ini juga memiliki banyak tempat-tempat alam yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan. Kalau Raja Ampat sangat terkenal dengan wisata bahari maka di Manokwari wisata laut, hutan, pegunungan, seni-budaya, sejarah, religi, gua, sungai, lembah, danau serta kuliner bisa menjadi andalan.
Sebagai pemandu wisata saya telah banyak sekali mengantar turis baik dari dalam dan luar negeri keliling Manokwari. Sebenarnya Manokwari memiliki lebih beragam daya tarik wisata dibandingkan Raja Ampat karena ia memiliki hutan, cerita sejarah dan kawasan perairan yang cukup menarik untuk dijelajahi. Sebagian besar wisatawan asing yang datang ke Manokwari berasal dari Eropa, Amerika, Australia serta beberapa negara Asia. Mereka datang ke sini untuk melihat burung-burung surga, serangga yang berwarna-warni serta berbagai jenis bunga liar yang tumbuh di dataran tinggi Pegunungan Arfak.
Snorkeling di Pulau Raimuti
Sebelum saya berbicara lebih banyak lagi tentang berbagai kawasan wisata yang agak jauh dari kota, saya ingin menjelaskan sedikit tentang beberapa tempat menarik di sekitar Teluk Dorey Manokwari yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Di sebelah selatan bandar udara Rendani ada sebuah pulau kecil yang bernama Raimuti. Pulau ini dulu pernah didiami oleh penduduk. Namun karena mengalami abrasi maka pulau ini semakin mengecil. Sebagai akibatnya, penghuni Pulau Raimuti pindah ke daratan utama. Sebagai pulau karang, Raimuti memiliki pemandangan bawah laut yang sangat layak untuk dilihat oleh para pengunjung. Saya sering membawa wisatawan asing untuk menikmati kegiatan snorkeling di tempat ini. Karena di Manokwari belum ada dive center yang menyediakan jasa penyewaan alat-alat olah raga air, maka saya selalu menyarankan kepada wisatawan asing tersebut untuk membawa peralatan snorkeling sendiri. Untuk menjangkau wilayah terumbu karang, wisatawan perlu naik speedboat. Biaya sewa per hari sekitar 500 ribu/hari dengan kapasitas boatnya antara 6 sampai 10 orang. Gugusan terumbu karang di bawah laut memanjang sejauh kurang lebih satu kilometer ke arah selatan pulau tersebut.
Pada sisi terumbu karang yang menghadap daratan, kondisi terumbu karangnya cukup baik dengan berbagai jenis koral serta ikan yang berwarna-warni. Salah satu jenis yang terkenal adalah ikan Nemo. Ikan-ikan tersebut mendiami anemon yang berbentuk seperti rambut yang tergerai di dalam air. Untuk memotret pemandangan di dalam laut, saya menggunakan kamera saku yang diberi selubung kedap air. Dewasa ini perusahaan pembuat kamera telah memproduksi berbagai kamera bawah air berukuran kecil yang cocok untuk para snorkeler beberapa di antaranya adalah Nikon Coolpix AW100, dan Olympus Stylus Tough 8010.
Waktu terbaik untuk menikmati snorkeling adalah di saat air sedang surut dari jam 3 atau 4 sore hingga beberapa saat sebelum matahari terbenam.
Jaringan internet Telkomsel Simpati, Telkom Speedy tersedia di kota Manokwari. Wisatawan juga bisa menggunakan fasilitas wifi yang disediakan oleh sejumlah hotel besar di kota ini. Jika Anda snorkeling dan mengambil foto-foto bawah air di Pulau Raimuti, Anda bisa langsung membagikannya kepada teman-teman di Facebook, Twitter ataupun blog.
Makan Ikan Bakar
Di malam hari, Anda bisa menikmati ikan bakar atau sate ayam di daerah Kalinda Manokwari. Jika Anda ingin makan soto atau sate, pergilah ke halaman parkir Klinik Felisia di Jalan Merdeka. Anda bisa menikmati sate ayam yang lezat rasanya.
Butuh Informasi lebih lanjut?
Tentu tulisan pendek ini belum cukup untuk memberikan penjelasan yang mendetail tentang Manokwari. Jika ingin bertanya, silahkam menghubungi saya lewat email di peace4wp@gmail.com

Saturday, March 30, 2013

Menikmati Keindahan Terumbu Karang di Manokwari

oleh Leo Roring
Terumbu karang di perairan sekitar kota Manokwari indah sekali warnanya. Selama beberapa hari belakangan ini, saya bersama-sama dengan Salo Rumadas dan sejumlah pemuda dari pantai Abasi melakukan kegiatan snorkeling. Kami menghabiskan sebagian besar waktu "menyelam" di perairan sebelah timur dari daerah perkampungan. Cuaca saat itu agak berombak sehingga cocok untuk olah raga selancar air. Kami memilih lokasi snorkeling di belakang ombak sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh pergerakan air yang mengarah ke pantai.
Ada bermacam-macam ikan yang kami lihat di dalam laut. Ada yang berwarna coklat, biru dengan strip hitam dan masih banyak lagi jenis ikan yang tak bisa saya sebutkan satu per satu dalam tulisan ini. Salah satu dari teman saya adalah Henoch Marien. Ia ditugasi untuk memotret ikan dan terumbu karang di dalam laut. Alasan utama untuk penugasan tersebut karena Henoch memiliki "napas yang panjang." Ia bisa berada agak lama di dalam laut pada kedalaman 2-15 meter tanpa mengenakan peralatan selam sama sekali. Ia hanya menggunakan mask (kaca selam) tanpa pipa (snorkel) sebagai alat bantu pernapasan kala berada di permukaan laut.
Dengan berbekal sedikit pengetahuan memotret yang saya berikan padanya, ia pun mulai beraksi di dalam air. Kamera yang dipegangnya masih baru yakni Canon Powershot G1X yang diberi pelindung (water housing) WP-DC44. Kamera ini dibeli Salo untuk keperluan pemotretan di dalam air demi upaya para pemuda di pantai Abasi dalam mempromosikan daerah mereka sebagai destinasi surfing dan snorkeling.
Foto di atas menunjukkan sejenis anemone dengan dua ekor ikan badut (clownfish). Pernah ada film dari Walt Disney yang mengisahkan kehidupan tentang ikan Nemo. Film ini terkenal di seluruh dunia sehingga banyak orang sekarang memanggil ikan ini dengan Nemo. Kemungkinan besar kata Nemo merupakan pemendekan dari kata Anemone.  
Di samping ikan Nemo tersebut, beberapa species ikan yang menarik perhatian kami ketika menikmati olah raga snorkeling di pantai Abasi adalah Convict surgeonfish (Acanthurus triostegus) dan Striped surgeonfish (Acanthurus lineatus). Ada hal yang menarik dengan ikan convict surgeonfish yang badannya berwarna putih dengan 5-6 garis hitam. Ikan ini suka mencari makan dalam satu gerombolan besar. Warna tubuh mereka yang cerah ini kelihatan kontras di dalam birunya air laut. Berikut ini adalah foto ikan tersebut.
Foto-foto ini membuktikan bahwa Manokwari layak untuk dijadikan sebagai destinasi wisata snorkeling untuk para pencinta alam yang ingin sekali menikmati keindahan bawah laut Papua. 
Bagaimana bepergian ke Manokwari?
Pertanyaan di atas sangat umum diajukan oleh para wisatawan Indonesia yang menghubungi saya lewat email. Dari kota Anda, carilah penerbangan ke Manokwari menggunakan salah satu maskapai penerbangan nasional seperti Lion Air, Express Air dan Batavia Air. Setelah tiba di Manokwari, Anda bisa berangkat ke Losmen Kagum yang terletak di Jalan Brawijaya. Losmen ini cocok untuk wisatawan yang ingin menghemat biaya perjalanan. Ada juga beberapa hotel berbintang di Manokwari. Salah satunya adalah Swiss-Belhotel. Setelah sampai di kota Manokwari, silahkan menghubungi hp saya 081332245180. Saya akan membantu mengatur perjalanan snorkeling Anda di kota ini. Bila masih memerlukan penjelasan lebih mendetail, silahkan menghubungi e-mail saya: peace4wp@gmail.com.

Friday, March 29, 2013

Snorkeling di Pantai Abasi

Pantai Abasi terletak di sebelah timur kota Manokwari. Diperlukan waktu kurang lebih 20 menit dengan kendaraan bermotor untuk sampai di sana. Beberapa bulan terakhir ini, pantai tersebut sering saya promosikan sebagai destinasi wisata untuk para penggemar selancar air (wave surfing). Sebenarnya tidak hanya olah raga itu saja yang bisa dinikmasi wisatawan tetapi juga berbagai aktivitas yang berhubungan dengan laut seperti dayung perahu, snorkeling, dan memancing.
Terumbu karang di Pantai Abasi masih dalam keadaan baik. Kemarin, saya pergi ke sana untuk mencoba sebuah kamera baru Canon Powershot G1X yang dilindungi waterhousing WP-DC44 buat pengambilan foto-foto di dalam air hingga kedalaman 40 meter.
Saya ditemani seorang peselancar setempat yang bernama Henoch. Selama snorkeling di pantai Abasi saya bisa melihat berbagai macam karang dan ikan yang berwarna-warni. Ternyata Henoch bisa menyelam hingga ke kedalaman sekitar 3 hingga 6 meter. Saya sendiri bisa mencapai ke dalam tersebut tapi tidak bisa terlalu lama di sana karena telinga dan leher akan terasa sakit. Saya pun memberi penjelasan bagaimana menggunakan kamera digital itu. Yang ia perlukan hanyalah mengarahkan kamera ke ikan dan karang yang nampaknya menarik lalu menekan tombol shutter.
Henoch langsung beraksi ketika ia telah menerima kamera. Saya tetap menemaninya selama beberapa jam di laut. Kami terus berenang ke laut yang lebih dalam. Kurang lebih jam 3.30, kami kembali ke darat. Saya langsung menyalakan kamera untuk melihat hasil pemotretannya. Luar biasa bagusnya pemandangan di bawah air.
Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Selain snorkeling dan wave surfing, kegiatan yang wisata alam yang digemari oleh para pelancong dari manca negara adalah trekking, camping dan birdwatching. Bila Anda gemar berpetualang di alam terbuka, Manokwari adalah destinasi yang pas. Saya telah menulis beberapa artikel tentang selancar air (dalam bahasa Inggris). Jika Anda tertarik untuk membacanya, silahkan berkunjung ke blog Abasi Surfing.
Semoga foto-foto snorkeling di Manokwari ini bisa Anda nikmati. Selamat berwisata dan tetaplah hati-hati selama perjalanan, Anda. oleh Leo Roring/ Email: peace4wp@gmail.com

Saturday, March 23, 2013

Kepulauan Raja Ampat

Saya sering sekali melakukan perjalanan di Indonesia Timur khususnya keliling pulau-pulau di Papua Barat yang dipenuhi oleh hamparan pasir putih dan pohon-pohon kelapa. Salah satu tempat yang pernah saya singgahi adalah Kepulauan Raja Ampat. Semua orang yang pernah ke sana pasti akan berkata bahwa kabupaten yang terletak di sebelah barat Sorong tersebut adalah destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Meskipun diberi gelar terpopuler, belum banyak orang Indonesia yang melancong ke daerah itu. Sebenarnya cara terjangkau ke Raja Ampat adalah dengan menumpang kapal cepat dari Pelabuhan Rakyat di kota Sorong ke Pelabuhan Waisai. Setelah itu dengan naik kendaraan roda 2 atau 4, wisatawan bisa menginap di homestay milik warga atau sejumlah resort pantai yang ada di sepanjang pantai Pulau Waigeo. Ada juga resort dan homestay yang dibangun di pulau-pulau lain seperti Kri, Mansuar, Gam, dan berbagai pulau lainnya. Untuk keperluan tersebut, wisatawan masih harus mengeluarkan biaya tambahan ke sana.
Sebuah Pulau di Raja Ampat
Kepulauan Misool di bagian selatan Raja Ampat sangat jarang dikunjungi oleh wisatawan Indonesia. Kebanyakan pengunjung yang ke kawasan itu berasal dari manca negara. Mereka menggunakan kapal-kapal diving (liveaboard) yang harga paket wisata per orangnya bisa mencapai lebih dari 20 juta rupiah. Tidaklah mengherankan jika hanya orang berduit saja yang bisa ke sana. Sarana transportasi laut massal di Raja Ampat masih kurang. Hal ini mengakibatkan tingginya biaya yang diperlukan oleh wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau-pulau yang ada di sana.
Pantai di Pulau Waigeo
Bagi para pelancong yang ingin mengunjungi Wayag, cara termurah adalah dengan pergi dalam satu kelompok beranggotakan sekitar 8-10 orang. Hal ini penting untuk menekan biaya transport. Perahu bisa disewa dari Waisai (ibukota kabupaten Raja Ampat) dengan biaya sebesar Rp. 7 juta sampai Rp 10 juta. Saya tidak menyarankan Anda untuk pergi ke kepulauan Wayag seorang diri karena pasti biaya yang akan ditanggung sangatlah besar.
Jika Anda masih memerlukan informasi tentang jalan-jalan di Raja Ampat, ketik saja keyword itu di form pencarian dalam blog ini. Saya telah menulis beberapa artikel yang berkaitan dengan destinasi wisata maritim yang sangat terkenal di Indonesia tersebut. Jika Anda ingin jalan-jalan ke Raja Ampat dan membutuhkan seorang pemandu, silahkan menghubungi saya:  Leo Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com atau lewat whatsapp ke: +6281332245180
Baca juga: Wisata Alam ke Raja Ampat

Friday, March 15, 2013

Pelukis Belanda Willem Gerard Hofker

Judul: Komposisi Tiga Gadis
Media: Pastel di atas kertas
karya Willem Gerard Hofker
Selama perjalanan saya berkeliling Bali, saya beberapa kali mengunjungi galeri dan museum seni di kota Ubud. Salah satu yang saya masuk adalah Museum Neka di Jalan Raya Campuhan. Di sana saya melihat banyak sekali lukisan, ukiran dan foto. Di antara sederetan seniman yang karya-karyanya dipamerkan di dinding museum itu, nama Willem Gerard Hofker sangat menarik perhatian saya. Seniman lukis asal Belanda ini pernah tinggal lama di Bali. Sebagian besar karyanya menggambarkan potret kehidupan masyarakat Bali sehari-hari. Wanita-wanita Bali dengan dandanan yang menarik kerap digambarkan sedang melakukan persiapan untuk mengikuti upacara keagamaan atau mementaskan tarian tradisional.
Willem Gerard Hofker adalah seorang pastelis yang mampu menuangkan kehidupan wanita-wanita Bali dalam kertas gambar secara apik dengan proporsi yang pas. Saya menghabiskan waktu yang lama sekali di lantai 2 sebuah gedung di dalam Museum Neka tersebut, tempat di mana karya-karya pastelis Belanda ini dipamerkan.
Dewasa ini, lukisan - lukisan Hofker menjadi incaran para kolektor seni dari berbagai penjuru dunia.Rumah Lelang Chritie's bahkan memasang foto-foto lukisan karya Willem Gerard Hofker yang telah laku. Salah satu di antaranya berjudul Ni Gusti Kompiang Mawar yang harganya mencapai 781.000 Euro. Sungguh fantastis.

Burung Surga Papua yang Indah Warnanya

Burung surga atau disebut juga burung Cendrawasih memiliki warna bulu yang indah sekali. Kepalanya berwarna kuning dengan leher hijau dan sayapnya berwarna coklat tua. Di sela-sela sayap ada bulu kuning dan putih yang melambai-lambai ketika ia berdansa atau terbang. Burung ini dalam bahasa Inggris disebut birds of paradise. Sebenarnya ada 38 spesies burung surga yang dikenal dalam dunia sains. Jumlahnya bisa berkembang sejalan dengan adanya eksplorasi dan penemuan baru yang kemungkinan bisa terjadi di Papua.
Selama ratusan tahun, burung Cendrawasih menjadi incaran para pedagang dan kolektor burung. Masyarakat Papua sendiri menyimpan sekurangnya 1 ekor burung Cendrawasih yang telah dikeringkan dalam rumah mereka untuk keperluan upacara, penyambutan tamu, atau tari-tarian adat. Namun demikian burung yang telah dikeringkan tersebut dapat diwariskan kepada generasi berikutnya sehingga hal tersebut bisa dimaklumi.
Perburuan burung Cendrawasih untuk diperdagangkan ke luar tanah Papua telah dilarang oleh pemerintah dalam hal ini lewat instansi Konservasi Sumber Daya Alam di Departemen Kehutanan. Sayangnya tetap saja masih terjadi perdagangan burung antar pulau.
Untuk menekan atau menghapus jaringan perdagangan burung surga maka harus ada mekanisme alternatif yang bisa diperkenalkan kepada para penduduk Papua. Salah satu yang saya laksanakan adalah ekowisata. Dalam program ekowisata (ecotourism), wisatawan datang ke tempat burung Cendrawasih berkumpul untuk menonton mereka berdansa di pagi dan sore hari. Dari kegiatan wisata menonton burung tersebut, penduduk asli Papua bisa memperoleh penghasilan tambahan dari sumber daya alam yang mereka miliki tanpa harus merusaknya. Meskipun jumlah wisatawan yang datang untuk menonton burung surga jumlahnya masih kecil, kontribusi mereka bagi perekonomian masyarakat lokal mulai terasa.
Contohnya, di Kampung Warmarway yang letaknya sekitar 1 jam perjalanan darat ke arah selatan Manokwari, ada sebuah hutan yang telah saya promosikan di internet sebagai destinasi untuk pengamatan burung Surga. Hampir setiap bulan ada saja orang asing (dari Eropa, Amerika Serikat) yang datang untuk menontonnya. Pemilik hak ulayat di hutan Warmarway adalah Bpk. Yunus Sayori. Penghasilan yang diperolehnya dari para wisatawan dapat ia gunakan untuk mendukung anaknya yang sedang kuliah di Manado. Tentu hal tersebut cukup membanggakan karena tidak semua keluarga di kampung Warmarway bisa menyekolahkan anak mereka ke luar pulau Papua.
Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat program ekowisata di Papua berhasil. Dengan dukungan masyarakat adat, pemerintah dan operator tur, saya optimis, kita bisa melestarikan alam Papua dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. oleh Charles roring