Saya telah memandu banyak pencinta alam dalam berbagai perjalanan hiking dan pengamatan burung di Manokwari, Sorong, Tambrauw dan Raja Ampat selama beberapa tahun terakhir ini. Selama perjalanan tersebut, saya telah melihat berbagai spesies endemik Papua.
![]() |
Kaki Bukit Aiwatar di Tepi Sungai Kamundan |
Bukit Aiwatar situs pengamatan burung terbaik di Papua Barat
Dari ratusan perjalanan pengamatan burung yang telah saya lakukan, saya bisa mengatakan bahwa spot pengamatan terbaik adalah Bukit Aiwatar di Kampung Senopi. Saya mengunjungi daerah itu bersama dengan Wim dan Vicky Boyden, dua wisatawan Belgia yang menikmati penjelajahan hutan dan pengamatan satwa liar selama satu minggu di Senopi. Pendapat ini mungkin terkesan subyektif tetapi itulah tempat di mana saya melihat banyak sekali spesies burung. Di sana, saya melihat burung surga/ Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea minor) yang terkenal itu, burung taun-taun, mambruk, kumkum, myna berwajah kuning, kakaktua raja dan banyak lagi spesies lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu dalam artikel ini.
Setiap pagi ratusan burung dari seluruh sudut hutan mendarat di bukit Aiwatar untuk meminum air hangat yang muncul dari dalam tanah. Menurut orang kampung yang menunjuk jalan ke sana, burung-burung meminumnya hingga mabuk. Saya tidak tahu kadar mineral apa yang terkandung di dalamnya yang membuat burung-burung tersebut sampai mabuk. Meskipun ada sebuah sungai besar di dekat bukit tersebut yang bernama Sungai Kamundan, kebanyakan burung lebih suka terbang ke Bukit Aiwatar.
Kehidupan Satwa Liar di Hutan Senopi
Burung bukanlah satu-satunya satwa yang bisa Anda lihat di hutan. Ketika saya sedang menjelajah hutan antara Senopi dan Bukit Aiwatar, saya melihat kanguru, sapi, rusa dan ular. Ada juga babi hutan, bermacam kupu-kupu dan kumbang. Saat berjalan turun dari bukit Aiwatar, saya sempat melihat seekor kodok hijau sedang tidur di atas daun.
Di mana Aiwatar Hill berada?
Untuk mencapai bukit ini, baca instruksi berikut:
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum berangkat
Burung bukanlah satu-satunya satwa yang bisa Anda lihat di hutan. Ketika saya sedang menjelajah hutan antara Senopi dan Bukit Aiwatar, saya melihat kanguru, sapi, rusa dan ular. Ada juga babi hutan, bermacam kupu-kupu dan kumbang. Saat berjalan turun dari bukit Aiwatar, saya sempat melihat seekor kodok hijau sedang tidur di atas daun.
![]() |
White-lipped Tree Frog |
Bukit Aiwatar jauhnya sekitar 5 jam berjalan kaki dari Kampung Senopi. Kampung ini sudah dinaikan statusnya menjadi ibukota distrik tersebut, terletak antara Manokwari dan Sorong. Anda harus bangun pagi-pagi sekali dan berangkat jam 6 untuk mencapai bukit itu di siang hari. Sepanjang perjalanan, Anda bisa melihat kakaktua putih, luri kepala hitam, dan nuri kepala hitam, lorikit kelapa di cabang dan ranting pohon.
Bagaimana berangkat ke bukit Aiwatar?Untuk mencapai bukit ini, baca instruksi berikut:
- Bila Anda adalah wisatawan asing, terbanglah ke Jakarta (ibukota Republik Indonesia).
- Setelah itu ikutlah salah satu penerbangan dalam negeri yang dilayani oleh Lion air atau Batik ke kota Manokwari.
- Carilah info mengenai kendaraan 4WD di kompleks Missi Manokwari yang berangkat ke Distrik Senopi. Sesampainya di sana menghubungi kepala kampung atau penduduk setempat mengenai keinginan Anda untuk melakukan perjalanan ke Bukit Aiwatar.
- Ketika Anda telah tiba di Kampung Senopi, keesokan harinya, dengan ditemani satu atau dua orang penduduk sebagai penunjuk jalan, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke situs pengamatan burung terbaik di Papua Barat tersebut.
![]() |
Perkiraan letak Bukit Aiwatar di Distrik Senopi, Kabupaten Tambrauw |
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum berangkat
- Bawalah kamera digital dengan lensa telefoto. Karena listrik di Senopi terbatas, beberapa buah baterai ekstra harus Anda persiapkan.
- Para pengamat burung suka membeli alat digiscoping. Anda dapat pula membeli teropong (kijker).
- Pakailah sepatu olah raga (untuk berjalan di hutan dan sandal jepit untuk menyebrangi sungai).
- Kalau Anda berencana menginap di hutan selama beberapa hari, siapkanlah tenda.
- Makanan kaleng, beras dan mie instan, krim anti serangga harus dibeli di kota.
Baca juga artikel saya (dalam bahasa Inggris): Birding in Senopi
No comments:
Post a Comment