loading...

Monday, October 21, 2013

Raja Ampat - Destinasi Wisata Bahari Terpopuler di Indonesia

Pulau-pulau batu di Teluk Kabui, Kepulauan Raja Ampat
Pemandangan pulau karst di Teluk Kabui
Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata bahari yang terkenal di Indonesia. Sejumlah pelancong bahkan menyebutnya sebagai yang terindah di dunia. Pemandangan gugusan pulau-pulau karst dan terumbu karang yang bertebaran di Raja Ampat ini menjadikannya bagai surga kecil yang jatuh ke bumi - seperti itulah Papua sebagaimana digambarkan oleh penyanyi Edo Kondologit.
Sayang sekali, banyak orang yang mengeluh bahwa harga perjalanan wisata ke Raja Ampat tergolong mahal. Penyebab utama adalah tingginya biaya transportasi. Meskipun pemerintah telah membangun pelabuhan laut dan udara di Waisai (ibukota kabupaten Raja Ampat), arus lalu lintas penumpang dan barang ke Raja Ampat masih kecil. Di samping itu pula, Pertamina belum membangun stasiun pompa bensin maupun solar di sana sehingga para pemilik speed boat dan kapal harus membeli bahan bakar di kota Sorong. Pada malam hari, warga kota Waisai harus menjalankan generator listrik milik pribadi untuk menerangi rumah-rumah mereka.
Pemandangan alam Piaynemo Karst di Raja Ampat Indonesia
Piaynemo Karst
Letak pulau-pulau yang berjauhan di Raja Ampat juga menjadi penyebab mahalnya ongkos transportasi. Meski demikian, jumlah wisatawan manca negara dan domestik yang ke Raja Ampat mengalami peningkatan setiap tahun. Para pemilik resort dan tour operator terus berupaya untuk mempromosikan Raja Ampat di internet. Sebagai pemandu wisata, saya juga ikut menulis artikel mengenai pariwisata di Raja Ampat lewat blog ini maupun di website lainnya sebagai upaya untuk mempromosikan Raja Ampat.
Terumbu karang dengan beragam jenis biota laut menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang suka snorkeling dan scuba diving. Para penyelam bisa mengambil paket wisata yang ditawarkan oleh sejumlah tour operator yang menggunakan kapal layar model phinisi sebagai liveaboard. Harga paket wisata berkisar antara 20 juta hingga hampir 100 juta rupiah - tergantung cakupan wilayah yang hendak dikunjungi dan lama waktu yang dihabiskan oleh wisatawan mengelilingi ribuan pulau yang ada di Raja Ampat.
Bagi wisatawan non-diver, perjalanan ke Raja Ampat juga tetap relevan karena mereka bisa melihat pemandangan laut dan pulau yang indah bagai permata hijau di katulistiwa. Mereka bisa pula menikmati dunia bawah laut dengan memberi makan ikan di pinggir pantai. Raja Ampat memang daerah tujuan wisata yang perlu dikunjungi oleh para pencinta alam agar mereka bisa lebih menghargai kebesaran dan keangungan sang pencipta.
Jika Anda tertarik berlibur ke Raja Ampat dan membutuhkan pemandu dan paket wisata, silahkan menghubungi saya Charles Roring lewat E-mail: peace4wp@gmail.com atau whatsapp: +6281332245180.

Baca juga:
Wisata Pengamatan Burung di Pulau Waigeo
Kepulauan Raja Ampat
Paket Wisata Raja Ampat
Wisata Alam di Raja Ampat
Jalan-jalan ke Raja Ampat

Thursday, August 15, 2013

Pengamatan Burung Pigeon di Hutan Hujan Tropis Manokwari

Hutan hujan tropis di Manokwari merupakan tempat yang baik untuk mengamati burung-burung pigeons dan doves. Saya telah memandu banyak sekali para pengamat burung pada berbagai perjalanan baik di hutan dataran rendah dan dataran tinggi Papua Barat. Saat ini saya akan menulis sedikit tentang burung pigeons. Nama umum dari jenis burung ini dalam bahasa lokal adalah Kumkum. Masyarakat adat Papua berburu burung ini untuk memakan dagingnya yang lezat.

Pegunungan Arfak dan Pantai Utara

Saya memperkenalkan wisata trekking dan birdwatching di daerah dataran rendah Pegunungan Arfak serta Pantai Utara Manokwari untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam mendapatkan penghasilan dari wisata alam sekaligus melestarikan burung serta ekosistem hutan yang penting tersebut. Selama melakukan perjalanan pengamatan burung dengan para wisatawan asing yang datang dari berbagai negara, kami melihat burung Pinon Imperial Pigeon (kumkum besar), Western Crowned Pigeon (mambruk) dan Papua mountain pigeon (kumkum Papua pegunungan).
Doves atau burung dara memiliki penampilan fisik yang mirip dengan burung kumkum. Burung-burung tersebut biasanya mencarai makan di dekat pohon-pohon buah atau di permukaan tanah yang bersih. Ketika saya menemani wisatawan asing di belantara hutan dari kampung Kwau di Pegunungan Arfak, saya melihat Cinnamon Ground Dove di lereng gunung.
Peralatan Pengamatan Burung
Para pengamat burung biasanya menggunakan binoculars (kijker) serta spotting scope untuk memperbesar citra burung-burung yang ada di kejauhan. Untuk mengambil gambar, atau membuat video dari burung-burung itu, para pengamat burung profesional menggunakan kamera D-SLR dengan lensa telefoto. Para pelancong yang memiliki anggaran terbatas bisa membeli sebuah kamera kecil yang dilengkapi dengan lensa super zoom. Saya rekomendasikan Sony HX300, Canon SX50, Nikon Coolpix P520, dan Fuji Finepix SL1000.
Para wisatawan perlu pula membawa baterai tambahan jika ingin mengunjungi hutan-hutan di Manokwari.
Untuk informasi selengkapnya tentang pengamatan burung dan perjalanan wisata di hutan belantara Papua Barat, silahkan menghubungi saya lewat email di: peace4wp@gmail.com

Monday, July 29, 2013

Wisata ke Bali

Gara-gara menulis beberapa artikel tentang Bali, saya sering dihubungi lewat email oleh wisatawan yang hendak ke Pulau Dewata tersebut. Bali masih menempati posisi teratas sebagai destinasi wisata dengan jumlah kunjungan tertinggi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun manca negara. Mulai dari wisata alam, kuliner, fashion, hingga jasa kursus yoga atau jasa massage & spa, Bali memiliki semuanya. Tahun 2012 yang lalu, jumlah wisatawan asing dan manca negara yang berkunjung ke Bali mencapai 7,88 juta orang (http://investvine.com/bali-seeks-cleanup-amid-high-arrivals/)
Kapan kira-kira waktu yang tepat untuk berlibur ke Bali?
Pertanyaan ini bisa Anda jawab sendiri. Kalau faktor penentu adalah uang, maka pasti Anda harus menabung. Kalau kendala utama adalah waktu, maka ambilah cuti kerja. Kebanyakan wisatawan asing mengambil liburan musim panas antara Juli hingga September. Namun wisatawan Indonesia umumnya memilih cuti kerja, bulan madu, hingga liburan sepanjang hari raya Natal dan Tahun Baru atau Idul Fitri sebagai waktu yang cocok untuk melancong ke Pulau Bali.
Bulan apa yang pas untuk berlibur di Bali?
Kalau Anda adalah seseorang yang tidak suka dengan keramaian maka hindarilah bulan Desember dan awal Januari. Anda perlu pula menghindari tanggal-tanggal tertentu dalam penanggalan nasional Indonesia yang memadukan hari libur keagamaan dengan liburan akhir pekan. Pasti jumlah pelancong yang terbang ke Bali meningkat jumlahnya. Selama liburan musim panas, banyak sekali orang asing yang menghabiskan waktu mereka di Bali.
Liburan murah di Bali
Banyak hotel dan agen perjalanan wisata menawarkan diskon hingga 30% kepada calon wisatawan yang ingin berlibur ke Bali pada bulan-bulan sepi. Periksalah di kalender Anda bulan-bulan mana saja yang tanggal merahnya sedikit dan tidak berada pada musim liburan musim panas. Setelah itu buatlah survey kecil-kecilan di internet pada beberapa website yang menyediakan paket liburan ke Bali. Jika ada yang menawarkan diskon, cobalah bandingkan harga yang mereka sebutkan dengan paket serupa yang dijual oleh agen atau operator tour lainnya.
Berapa biaya wisata di Bali?
Saya tidak bisa menyebutkan angka nominalnya karena besarnya biaya sangat dipengaruhi oleh biaya transportasi dari kota Anda ke Bali, biaya transportasi keliling tempat-tempat wisata yang hendak Anda kunjungi di Bali, biaya akomodasi selama berlibur di sana dan biaya makanan maupun suvenir yang akan Anda beli. Pada umumnya di lokasi wisata seperti Kuta, Ubud maupun Sanur, harga penginapan tergolong lebih tinggi daripada di sejumlah wilayah di Bali yang tidak terlalu terkenal sebagai tempat yang kerap dikunjungi wisatawan.
Penjelasan saya ini bersifat umum dan perlu diperdalam oleh para calon wisatawan yang hendak berlibur ke Pulau Bali. Pembaca perlu mengunjungi berbagai situs yang menyajikan informasi yang lebih terperinci tentang pariwisata di sana. Semoga liburan Anda tahun ini menyenangkan buat Anda dan keluarga.
Sedikit Tips
Masyarakat Bali memiliki budaya dan tradisi keagamaan yang unik. Hampir setiap bulan mereka mengadakan sejumlah upacara adat atau kegiatan keagamaan yang diselenggarakan di pura maupun di tempat-tempat umum. Hal ini menarik perhatian wisatawan. Kebanyakan dari kegiatan tersebut bisa dilihat oleh turis. Para pelancong yang ingin melihat upacara keagamaan dari jarak dekat sering diminta untuk mengenakan pakaian yang pantas. Bahkan bila perlu mengenakan pakaian yang sesuai dengan tradisi adat maupun agama Hindu yang dianut oleh masyarakat Bali.
Bali sangat terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Pantai Kuta misalnya dipenuhi oleh wisatawan yang ingin berselancar, berenang atau berjemur di terik matahari. Tentu kebanyakan dari mereka mengenakan pakaian pantai. Jika Anda ke pantai kenakanlah pakaian yang sesuai dengan pantai. Tetapi jika Anda ke gunung, pasti tidaklah cocok jika mengenakan pakaian pantai. Hormatilah adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat Bali yang religius.
oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Sunday, July 28, 2013

Pesona Wisata Bahari di Teluk Cendrawasih

Banyak orang yang mengira Raja Ampat sebagai satu-satunya destinasi wisata bahari di Tanah Papua. Pandangan seperti ini cukup keliru. Masih ada kawasan Papua lainnya yang memiliki pemandangan laut yang indah sekali. Beberapa di antaranya adalah Teluk Cendrawasih dan Teluk Triton. Sebagai seorang pemandu wisata, saya cukup beruntung karena telah mengunjungi keduanya. Teluk Cendrawasih dulu dikenal dengan nama Geelvink bay. Ada banyak pulau yang bertebaran di teluk yang maha luas tersebut.
Hiu Paus
Sebagai perairan yang bersentuhan langsung dengan Samudra Pasifik, Teluk Cendrawasih kaya dengan satwa laut yang beraneka ragam. Salah satu yang menarik perhatian wisatawan asing adalah hiu paus (Rhincodon typus). Para nelayan yang menangkap ikan menggunakan jaring di perairan Kwatisore, Kabupaten Nabire, kerap dikunjungi oleh ikan hiu paus tersebut. Ikan hiu paus ini mencari ikan puri yang menjadi makanannya. Karena selalu diberi makan oleh nelayan, akhirnya ikan tersebut menjadi bersahabat dengan manusia. Kini Kwatisore ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun manca negara.
Ikan Lumba-lumba
Ikan lumba-lumba juga kerap melompat di permukaan air menyambut kapal-kapal yang berlayar menghubungkan pulau-pulau di teluk itu. Saya sering mengalami hal ini saat berlayar dari dan ke Pulau Numfor.

Manokwari Pintu Masuk ke Teluk Cendrawasih

Untuk masuk ke Raja Ampat, wisatawan pada umumnya harus terbang dulu ke kota Sorong. Sedangkan untuk masuk ke Teluk Cendrawasih, para pelancong bisa terbang ke salah satu kota antara lain: Manokwari, Biak, atau Nabire. Pada umumnya wisatawan memilih Manokwari karena penerbangan langsung dari Jakarta selalu ada setiap hari. Kebanyakan kapal pesiar (liveaboards) yang melayani wisatawan selam menjadikan Manokwari sebagai titik keberangkatan. Ketersediaan dukungan logistik seperti makanan, bahan bakar dan perlengkapan listrik dan elektronik bagi kapal-kapal yang hendak berlayar ke Teluk Cendrawasih juga cukup tersedia meskipun tidak bisa dibilang lengkap. Pulau-pulau besar dan kecil yang bertebaran di seluruh kawasan teluk dikelilingi oleh gugusan terumbu karang yang berwarna-warni. Ada banyak jenis ikan yang hidup di dalamnya. Pulau-pulau yang berukuran besar di dalam Teluk Cendrawasih antara lain: Biak-Supiori, Yapen, Miosnum, Numfor, Rumberpon, Mioswaar, Angrameos dan sejumlah pulau di Kepulauan Padaido. Foto di samping menunjukkan sejumlah pulau kecil di Teluk Cendrawasih yang saya ambil menggunakan kamera Nikon Coolpix P500 saat menumpang pesawat Wings Air dari Kaimana ke Manokwari.
Wilayah perairan sebelah dalam Teluk Cendrawasih relatif tenang sepanjang tahun. Daerah luar seperti perairan Manokwari, Numfor dan pantai utara Biak-Supiori diterpa oleh ombak-ombak besar antara bulan Desember hingga April. Pada umumnya kota Manokwari, Biak, Serui, Wasior serta Nabire mudah dicapai dengan menggunakan kapal PELNI. Hal ini menjadikan Teluk Cendrawasih yang maha luas ini cocok untuk wisatawan Indonesia yang memiliki anggaran terbatas. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Saturday, July 27, 2013

Anggrek Papua

Bunga Anggrek disukai banyak orang karena warna, bentuk serta ketahanannya yang bagus sekali meskipun telah beberapa hari dipotong dari tanaman induknya. Sebagai penghias ruangan, anggrek yang dipotong dalam beberapa tangkai beserta bunga-bunganya biasanya ditaruh di dalam vas tinggi yang telah diisi air. Hutan hujan tropis Papua yang kaya dengan keanekaragaman hayati juga menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies anggrek. Ada yang tumbuh di tanah dan ada pula yang tumbuh di dahan-dahan pohon. Di kawasan Pegunungan Arfak, ada pula anggrek putih yang mengeluarkan bau wangi. Jarang sekali kita menemukan tanaman anggrek yang harum baunya. Luar biasa kan?
Sebagai Obat Tradisional
Selain indah, anggrek juga digunakan sebagai obat. Masyarakat di Pulau Numfor telah lama menggunakan getah anggrek untuk mengobati bisul. Getah bening dari anggrek yang tersimpan dalam tangkai penyimpan makanan diambil dari tanaman anggrek. Kemudian getah tersebut dioleskan ke bisul. Getah anggrek selanjutnya akan mengering dan mengencangkan kulit yang menutupi bisul. Nanah yang ada di dalamnya semakin terkumpul dan kemudian keluar dari dalam bisul. Ketika nanah sudah keluar semuanya maka luka bisul bisa dibersihkan dan akan mengering dalam beberapa hari.
Anggrek-anggrek Papua yang beraneka ragam tersebut ternyata tidak hanya diminati oleh masyarakat setempat tetapi juga oleh masyarakat dari luar pulau. Hal ini memicu perburuan anggrek hingga ke hutan belantara Papua.
Sebenarnya menurut aturan konservasi dari Departemen Kehutanan, perburuan anggrek dan perdagangannya ke luar Papua dilarang oleh pemerintah. Hal ini untuk menjaga kelestarian tanaman tersebut agar tidak punah. Di samping itu pula, keunikan tanaman anggrek hendaklah menjadi aset bagi masyarakat Papua dan tidak dieksploitasi secara salah oleh para pedagang bunga dari luar pulau yang hanya ingin mengejar keuntungan saja.
Oleh karena itu, saya ingin menghimbau kepada para pembaca yang mencintai tanaman anggrek agar melihat larangan pemerintah dengan pikiran jernih. Anggrek Papua merupakan salah satu komponen ekosistem hutan yang tidak boleh punah. Jika hal itu terjadi maka akan ada ketidakseimbangan di dalam hutan. Kita semua tahu bahwa hutan merupakan paru-paru dunia. Setiap hari hutan menyerap gas-gas CO2 dan ekuivalennya yang kita lepaskan ke udara lewat pembakaran, penggunaan kendaraan bermotor ataupun kegiatan masak-memasak di setiap rumah tangga. Hutan secara efektif membersihkan udara dari gas-gas itu dan kembali melepaskan oksigen ke atmosfir selama melakukan fotosintesis.
Sayang sekali, hutan Papua terus dibabat atau dieksploitasi secara tidak bertanggung jawab. Perusahaan pertambangan, perkebunan dan perkayuan terus memperkecil luasan hutan hujan tropis di Tanah Papua dan daerah-daerah lain di Indonesia. Tidak hanya tanaman anggrek yang terancam tetapi seluruh ekosistem yang ada di hutan ikut musnah saat kayu-kayu tersebut ditebang atau dibakar.
Inspirasi Seni dan Dekorasi Interior Rumah
Kembali ke cerita saya soal Anggrek Papua. Jika ada dari antara pembaca yang ingin mengkoleksi anggrek tersebut maka sebagai alternatifnya saya sarankan agar Anda memajang lukisan atau foto-fotonya saja dalam ukuran besar di dalam rumah. Memang hal ini tidak sebanding dengan tanaman asli. Dengan cara tersebut, Anda bisa tetap menikmati keindahan bunga anggrek dan pada saat yang sama menjaga kelestarian tanaman tersebut di habitatnya. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Friday, April 19, 2013

Paket Wisata di Raja Ampat yang Fantastis Harganya

Paket Wisata untuk wisatawan Indonesia
Jika Anda berminat berkunjung ke Raja Ampat, silahkan membaca artikel: Paket Wisata Raja Ampat

Ketersediaan: Oktober, November, Januari, Februari, Maret, April, Mei
Jumlah peserta: minimal 4, maksimal 8 orang
Aktivitas: Melihat pemandangan, snorkeling
Harga: Rp. 10 juta rupiah/ orang
Harga sudah termasuk penginapan 2 malam (saat tiba di dan sebelum meninggalkan kota Sorong), pin masuk Raja Ampat untuk wisatawan domestik, penginapan di homestay, makanan dan air minum, kontribusi bagi kampung atau lokasi wisata yang kita kunjungi serta jasa bagi guide maupun boat driver dan navigatornya.
Harga tidak termasuk tiket pesawat, asuransi perjalanan, soft drink dan alcoholic drink serta pengeluaran pribadi lainnya.

Itinerary:
Hari 1
Saya akan menemui rombongan Anda di bandara Domine Eduard Osok Sorong dan mengantar kalian ke hotel.
Silahkan istirahat.

Hari 2
Transfer dari Sorong ke Raja Ampat
Kita akan menginap di salah satu homestay di Raja Ampat.
Kita akan snorkeling di Selat Yenbuba. Sangat saya sarankan agar para peserta tour membawa alat snorkeling sendiri (masker, pipa snorkel dan fins).

Hari 3
Kita akan melakukan perjalanan ke Teluk Kabui untuk melihat pulau-pulau Karst yang indah dan juga menikmati snorkeling di sana. Ada banyak spesies ikan yang hidup di sana seperti anemonefish, striped surgeonfish dan damselfish.
Setelah makan siang, kita akan snorkeling di Friwen atau Batu Lima atau jalan-jalan di pasir timbul, tergantung cuaca dan arus laut.

Hari 4
Pagi-pagi sekali, kita akan melakukan perjalanan ke Pianemo untuk melihat pemandangan gugusan pulau-pulau Karst. Saat kembali, kita bisa menikmati snorkeling di Pos atau di dermaga Arborek. Spesies ikan yang bisa dilihat antara lain: scad, giant trevally, grouper, baracuda, butterflyfish, moorish idol serta

Hari 5
Kita akan menuju ujung barat Pulau Mansuar untuk menikmati snorkeling di sana, kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Kampung Sawondarek serta trekking ke Danau (optional).

Hari 6
Setelah sarapan pagi, kita akan berangkat meninggalkan Raja Ampat menuju kota Sorong.

Hari 7
Transfer ke Bandara DEO Sorong
Selesai

Ajaklah teman-teman Anda untuk bergabung sehingga Perjalanan Wisata ke Raja Ampat menjadi lebih meriah dan menyenangkan.

Reservasi:
Silahkan menghubungi saya (Charles Roring) lewat email: peace4wp@gmail.com atau nomor hp: 081332245180 untuk memesan paket wisata ini.
Baca juga: Wisata Alam Raja Ampat

Thursday, April 18, 2013

Melihat Keindahan Terumbu Karang di Manokwari

Manokwari adalah ibukota Provinsi Papua Barat. Sebagai kota yang terletak di pesisir pantai, Manokwari memiliki banyak tempat yang ditumbuhi oleh terumbu karang. Salah satunya berada di Pantai Abasi. Letaknya di sebelah timur Manokwari. Wisatawan asing suka ke sana untuk menikmati olahraga selancar air (wave surfing). Pantai Abasi juga memiliki gugusan terumbu karang yang menyebar di bawah laut dari tepi pantai hingga di kedalaman. Ikan dan karang meja yang berwarna-warni merupakan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin melihatnya.
Anemone di Perairan Abasi - Manokwari
Setiap orang yang ingin menikmati kegiatan snorkeling (berenang menggunakan masker kaca dan pipa untuk bernapas), perlu membawa peralatan sendiri seperti mask, snorkel serta fins. Wisatawan bisa menyewa perahu dari penduduk setempat. Harga sewa sebuah perahu yang bisa mengangkut 2 orang penumpang + pengemudinya kurang lebih Rp. 100.000/hari.
Henoch Marien
Saat menyelam di dalam air, kita akan merasa seakan-akan sedang berada di dalam sebuah akuarium raksasa yang di penuhi dengan berbagai jenis ikan hias. Terumbu karang secara fisik nampak seperti tanaman hias yang tumbuh di dalam air. Sebenarnya terumbu karang dikategorikan sebagai binatang. Terumbu karang memerlukan waktu puluhan tahun untuk membentuk karang seukuran kepala manusia.
Selain itu pula, terumbu karang dipandang sebagai hutan hujan tropis dari lautan. Untuk bertumbuh, terumbu karang menyerap CO2 yang terlarut di dalam air. Oleh karena itu, peranannya dalam melawan gejala pemanasan bumi (global warming) sangatlah penting. Sebagai rumah ikan, terumbu karang perlu dilindungi agar dapat terus menyuplai makanan bagi manusia secara berkesinampungan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikannya sebagai daya tarik pariwisata. Wisatawan domestik maupun manca-negara yang berkunjung dan menikmati olahraga snorkeling dan diving di Manokwari secara langsung akan memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat. Dengan penghasilan itu, mereka akan merasakan bahwa memang terumbu karang sangatlah berguna bagi kehidupan mereka. Jadi terumbu karang perlu dan harus dilestarikan.
Jika Anda tertarik untuk menikmati kegiatan snorkeling di Pantai Abasi Manokwari, silahkan menghubungi sahabat saya, Salo Rumadas di email: abasiklubsurfing@gmail.com. 
Info harga:
Transportasi dari pusat kota Manokwari ke Pantai Abai dengan kendaraan ojek Rp. 15.000
Sewa perahu Rp. 100,000
Guide (pemandu) Rp.200.000/hari

Wednesday, April 17, 2013

Ikan Bakar di Ambon Memang Lezat

Suatu malam ketika berada di Ambon, saya merasa lapar sekali. Hari sudah menunjukkan jam 8 dan cuaca di luar masih hujan. Kepada senior - Rudi Fofid, saya menanyakan tempat makan ikan bakar yang bisa dijangkau di malam hari. Lima belas menit kemudian, saya diboncengi oleh Opa Rudi (demikian nama kerennya) menuju pusat kota. Hujan rintik-rintik masih terasa di badan ketika kami meninggalkan studio radio menamoeria.
Hidangan ikan bakar di kota Ambon
Kami pun tiba di sebuah rumah makan kecil yang berada tak jauh dari Ambon Plaza. Beberapa orang pengunjung sudah duduk di situ. Ikan bakar merupakan menu yang suka saya pesan ketika berkunjung ke Ambon. Harganya sekitar Rp. 40.000 per porsi. Saya dan Opa Rudi duduk di meja yang berhadapan dengan pintu masuk. Sambil menunggu kedatangan ikan bakar tersebut, kami bercerita tentang rekonsiliasi di Maluku, eko-wisata serta pelestarian alam dan terumbu karang Maluku. Opa Rudi mengutarakan angan-angannya untuk membangun museum sejarah alam di kampung halamannya Ngilngof.
Akhirnya ikan bakar pesanan kami pun tiba. Saya menyantapnya dengan lahap. Memang ikan bakar di Ambon ini lezat sekali rasanya.
Ambon adalah sebuah kota teluk yang indah di Maluku. Sebagai destinasi, para pelancong bisa menikmati berbagai aktivitas wisata alam di pulau ini. Snorkeling, diving, trekking, birdwatching merupakan kegiatan yang umum dilakukan wisatawan. Nah, jika Anda berkunjung ke Ambon - ibukota Provinsi Maluku, jangan lupa untuk mencoba ikan bakarnya. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Kamera yang cocok untuk mengabadikan liburan Anda

Setiap kali melakukan perjalanan ke berbagai daerah, saya selalu membawa sebuah kamera digital. Dengan alat tersebut, saya mengambil gambar pemandangan, bunga, burung, masyarakat lokal, ataupun hal-hal menarik yang akan saya pakai bahan pelengkap dalam penulisan artikel di blog ini maupun website saya yang lain. Sebagai seorang pemandu wisata, saya memerlukan kamera untuk mendokumentasikan semua kegiatan saya untuk keperluan promosi maupun pelaporan ke kantor dinas pariwisata yang merupakan partner kerja antara swasta dan pemerintah.
Bunga yang belum teridentifikasi
Kamera sangatlah penting untuk seorang penulis seperti saya. Contohnya, ketika saya melihat bunga anggrek tanah yang tumbuh di hutan belantara Papua, saya perlu memotretnya untuk membantu proses identifikasi. Suatu hari, saya memandu seorang turis Inggris di hutan tropis yang berada kurang lebih 3 jam berjalan kaki dari daerah pinggiran kota Manokwari. Saya melihat berbagai jenis anggrek yang tumbuh baik di permukaan tanah maupun di atas pohon. Ada pula sejenis bunga berwarna oranye kemerah-merahan yang keluar dari sejenis tanaman merambat. Hingga kini, saya masih belum bisa mengidentifikasi nama spesiesnya.
Karena kamera modern bisa menyimpan ribuan foto dalam sebuah memori chip berkapasitas 8 Gb, saya sangat merekomendasikan kepada pembaca yang hendak melakukan perjalanan liburan untuk membelinya.
Pertanyaannya sekarang adalah kamera tipe apa yang cocok buat berwisata?
Nikon Coolpix P500
Berdasarkan pengalaman saya, ada dua jenis kamera yang saya rekomendasikan untuk Anda. Jika kegiatan Anda ada sangkut pautnya dengan olah raga air, belilah kamera yang bisa dipakai di dalam air. Untuk snorkeling maupun diving, Canon Power Shot G1X yang dilengkapi dengan water housing adalah gadget yang saya rekomendasikan. Harganya tergolong mahal, yaitu sekitar 9 juta rupiah. Nikon memproduksi kamera yang harganya terjangkau yakni AW 100. Olympus juga menciptakan beberapa seri kamera tahan banting yang terjangkau harganya untuk wisatawan Indonesia. Yang saya rekomendasikan adalah tipe Stylus TG-2 iHS Untuk kegiatan wisata birdwatching tentu saja pilihan kamera haruslah yang memiliki kemampuan telefoto. Kamera D-SLR yang dilengkapi lensa panjang 300 mm ditambah lagi dengan tele-converter lens harganya mencapai puluhan juta rupiah. Mungkin kamera jenis ini terlalu mahal buat Anda. Untuk membantu para pelancong yang memiliki keterbatasan keuangan, produsen kamera digital yang terkemuka telah meluncurkan point and shoot camera tipe Canon Powershot SX50 HS. Kamera ini mampu memotret subyek yang berada beberapa ratus meter jauhnya dari sang pengambil gambar. Nikon meluncurkan Coolpix P520 dengan kemampuan optikal zoom sebesar 42x. Saya pribadi menggunakan kamera lama yakni Nikon Coolpix P500 dengan pembesaran optis sebanyak 36x. Semoga penjelasan ini bisa dijadikan sebagai referens buat Anda dalam membeli kamera yang cocok untuk mendokumentasikan perjalanan Anda. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Monday, April 15, 2013

Jalan-jalan di Manokwari - Tamasya ke Pulau Mansinam

Pulau Mansinam yang terletak di dalam Teluk Dore - tempat kota Manokwari berada merupakan kawasan wisata sejarah yang sering dikunjungi masyarakat Papua. Menurut catatan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua, pada tanggal 5 Februari 1855, 3 orang misionaris berkebangsaan Jerman mendarat di pulau itu. Mereka adalah Otto dan isterinya serta Geissler. Kedatangan mereka adalah untuk menyebarkan injil kepada orang-orang Papua yang belum mengenal agama. Kala itu, penduduk di kawasan pantai dan pegunungan masih sering terlibat perang suku satu sama lain.
Kurang lebih dua tahun kemudian, datang juga seorang peneliti berkebangsaan Inggris yang bernama Alfred Russel Wallace ke Manokwari untuk melihat burung-burung surga serta flora dan fauna yang hidup di sana. Dia sempat bertemu dengan ketiga misionaris tersebut sebagaimana ditulisnya dalam buku catatan perjalanannya di nusantara yang berjudul The Malay Archipelago.
Pulau Mansinam memiliki pantai yang indah karena ditumbuhi oleh terumbu karang. Masyarakat Papua sering ke pulau ini untuk melihat situs sejarah pendaratan ketiga misionaris tersebut. Jika Anda hanya ingin berenang dan snorkeling di Pulau Mansinam, tempat yang saya sarankan adalah di sebelah selatan pulau itu. Terumbu karang di kedalaman 1 hingga 5 meter masih dalam keadaan baik dan bisa dilihat dengan menggunakan mask. Karena tidak ada jasa penyewaan snorkeling mask di Manokwari, maka saya sarankan agar Anda membawanya sendiri sebelum berangkat ke Manokwari. Biaya taksi air dari pelabuhan ketapang Manokwari adalah Rp. 3.000/orang sekali jalan. Di samping wisata alam dan sejarah, para pengunjung yang singgah di pulau ini bisa bertemu dengan seniman setempat yang bernama Peter Rumbruren. Seniman serba bisa tersebut membangun sebuah bangunan tradisional di depan rumahnya tempat ia menaruh ukir-ukiran yang terbuat dari kayu.
Selain keindahan bawah laut yang menawan, wisatawan dapat pula melihat hutan pantai yang tumbuh di bagian belakang pulau ini. Pemerintah sedang membangun jalan lingkar pulau Mansinam untuk memudahkan masyarakat berjalan kaki atau naik sepeda mengelilinginya. Satu hal yang menarik untuk diketahui pula adalah bahwa sinyal ponsel cukup baik di pulau ini. Oleh karena itu, Anda bisa langsung meng-upload foto atau video yang mereka ambil di pulau tropis ini untuk dibagikan ke teman-teman di media sosial. oleh Charles Roring/ E-mail: peace4wp@gmail.com

Friday, March 29, 2013

Snorkeling di Pantai Abasi

Pantai Abasi terletak di sebelah timur kota Manokwari. Diperlukan waktu kurang lebih 20 menit dengan kendaraan bermotor untuk sampai di sana. Beberapa bulan terakhir ini, pantai tersebut sering saya promosikan sebagai destinasi wisata untuk para penggemar selancar air (wave surfing). Sebenarnya tidak hanya olah raga itu saja yang bisa dinikmasi wisatawan tetapi juga berbagai aktivitas yang berhubungan dengan laut seperti dayung perahu, snorkeling, dan memancing.
Terumbu karang di Pantai Abasi masih dalam keadaan baik. Kemarin, saya pergi ke sana untuk mencoba sebuah kamera baru Canon Powershot G1X yang dilindungi waterhousing WP-DC44 buat pengambilan foto-foto di dalam air hingga kedalaman 40 meter.
Saya ditemani seorang peselancar setempat yang bernama Henoch. Selama snorkeling di pantai Abasi saya bisa melihat berbagai macam karang dan ikan yang berwarna-warni. Ternyata Henoch bisa menyelam hingga ke kedalaman sekitar 3 hingga 6 meter. Saya sendiri bisa mencapai ke dalam tersebut tapi tidak bisa terlalu lama di sana karena telinga dan leher akan terasa sakit. Saya pun memberi penjelasan bagaimana menggunakan kamera digital itu. Yang ia perlukan hanyalah mengarahkan kamera ke ikan dan karang yang nampaknya menarik lalu menekan tombol shutter.
Henoch langsung beraksi ketika ia telah menerima kamera. Saya tetap menemaninya selama beberapa jam di laut. Kami terus berenang ke laut yang lebih dalam. Kurang lebih jam 3.30, kami kembali ke darat. Saya langsung menyalakan kamera untuk melihat hasil pemotretannya. Luar biasa bagusnya pemandangan di bawah air.
Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat memiliki banyak tempat yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Selain snorkeling dan wave surfing, kegiatan yang wisata alam yang digemari oleh para pelancong dari manca negara adalah trekking, camping dan birdwatching. Bila Anda gemar berpetualang di alam terbuka, Manokwari adalah destinasi yang pas. Saya telah menulis beberapa artikel tentang selancar air (dalam bahasa Inggris). Jika Anda tertarik untuk membacanya, silahkan berkunjung ke blog Abasi Surfing.
Semoga foto-foto snorkeling di Manokwari ini bisa Anda nikmati. Selamat berwisata dan tetaplah hati-hati selama perjalanan, Anda. oleh Leo Roring/ Email: peace4wp@gmail.com

Friday, March 15, 2013

Pelukis Belanda Willem Gerard Hofker

Judul: Komposisi Tiga Gadis
Media: Pastel di atas kertas
karya Willem Gerard Hofker
Selama perjalanan saya berkeliling Bali, saya beberapa kali mengunjungi galeri dan museum seni di kota Ubud. Salah satu yang saya masuk adalah Museum Neka di Jalan Raya Campuhan. Di sana saya melihat banyak sekali lukisan, ukiran dan foto. Di antara sederetan seniman yang karya-karyanya dipamerkan di dinding museum itu, nama Willem Gerard Hofker sangat menarik perhatian saya. Seniman lukis asal Belanda ini pernah tinggal lama di Bali. Sebagian besar karyanya menggambarkan potret kehidupan masyarakat Bali sehari-hari. Wanita-wanita Bali dengan dandanan yang menarik kerap digambarkan sedang melakukan persiapan untuk mengikuti upacara keagamaan atau mementaskan tarian tradisional.
Willem Gerard Hofker adalah seorang pastelis yang mampu menuangkan kehidupan wanita-wanita Bali dalam kertas gambar secara apik dengan proporsi yang pas. Saya menghabiskan waktu yang lama sekali di lantai 2 sebuah gedung di dalam Museum Neka tersebut, tempat di mana karya-karya pastelis Belanda ini dipamerkan.
Dewasa ini, lukisan - lukisan Hofker menjadi incaran para kolektor seni dari berbagai penjuru dunia.Rumah Lelang Chritie's bahkan memasang foto-foto lukisan karya Willem Gerard Hofker yang telah laku. Salah satu di antaranya berjudul Ni Gusti Kompiang Mawar yang harganya mencapai 781.000 Euro. Sungguh fantastis.

Burung Surga Papua yang Indah Warnanya

Burung surga atau disebut juga burung Cendrawasih memiliki warna bulu yang indah sekali. Kepalanya berwarna kuning dengan leher hijau dan sayapnya berwarna coklat tua. Di sela-sela sayap ada bulu kuning dan putih yang melambai-lambai ketika ia berdansa atau terbang. Burung ini dalam bahasa Inggris disebut birds of paradise. Sebenarnya ada 38 spesies burung surga yang dikenal dalam dunia sains. Jumlahnya bisa berkembang sejalan dengan adanya eksplorasi dan penemuan baru yang kemungkinan bisa terjadi di Papua.
Selama ratusan tahun, burung Cendrawasih menjadi incaran para pedagang dan kolektor burung. Masyarakat Papua sendiri menyimpan sekurangnya 1 ekor burung Cendrawasih yang telah dikeringkan dalam rumah mereka untuk keperluan upacara, penyambutan tamu, atau tari-tarian adat. Namun demikian burung yang telah dikeringkan tersebut dapat diwariskan kepada generasi berikutnya sehingga hal tersebut bisa dimaklumi.
Perburuan burung Cendrawasih untuk diperdagangkan ke luar tanah Papua telah dilarang oleh pemerintah dalam hal ini lewat instansi Konservasi Sumber Daya Alam di Departemen Kehutanan. Sayangnya tetap saja masih terjadi perdagangan burung antar pulau.
Untuk menekan atau menghapus jaringan perdagangan burung surga maka harus ada mekanisme alternatif yang bisa diperkenalkan kepada para penduduk Papua. Salah satu yang saya laksanakan adalah ekowisata. Dalam program ekowisata (ecotourism), wisatawan datang ke tempat burung Cendrawasih berkumpul untuk menonton mereka berdansa di pagi dan sore hari. Dari kegiatan wisata menonton burung tersebut, penduduk asli Papua bisa memperoleh penghasilan tambahan dari sumber daya alam yang mereka miliki tanpa harus merusaknya. Meskipun jumlah wisatawan yang datang untuk menonton burung surga jumlahnya masih kecil, kontribusi mereka bagi perekonomian masyarakat lokal mulai terasa.
Contohnya, di Kampung Warmarway yang letaknya sekitar 1 jam perjalanan darat ke arah selatan Manokwari, ada sebuah hutan yang telah saya promosikan di internet sebagai destinasi untuk pengamatan burung Surga. Hampir setiap bulan ada saja orang asing (dari Eropa, Amerika Serikat) yang datang untuk menontonnya. Pemilik hak ulayat di hutan Warmarway adalah Bpk. Yunus Sayori. Penghasilan yang diperolehnya dari para wisatawan dapat ia gunakan untuk mendukung anaknya yang sedang kuliah di Manado. Tentu hal tersebut cukup membanggakan karena tidak semua keluarga di kampung Warmarway bisa menyekolahkan anak mereka ke luar pulau Papua.
Masih banyak hal yang harus dilakukan untuk membuat program ekowisata di Papua berhasil. Dengan dukungan masyarakat adat, pemerintah dan operator tur, saya optimis, kita bisa melestarikan alam Papua dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. oleh Charles roring

Saturday, March 2, 2013

Nikmatnya minum kopi di tengah lautan

KM Labobar milik Maskapai Pelayaran Nasional (PELNI) yang saya tumpangi beberapa jam lagi akan memasuki Pelabuhan Makassar. Saya naik ke geladak sekoci untuk melihat kapal-kapal yang lalu lalang di Selat Makassar. Pemandangan laut ini sangat saya sukai. Beberapa kali saya menyalakan kamera telephoto bermerek Nikon yang selalu menemani saya bepergian ke berbagai tempat untuk memotret kapal-kapal itu. Ada banyak sekali kapal kontainer yang berpapasan dengan Kapal Pelni ini. Muatan barang yang ditaruh ke dalam box-box besi disusun dengan rapih di atas geladak kapal. Ada juga kapal kayu berjenis Phinisi yang saya lihat dari kejauhan. Saat memandangi birunya laut, seorang penjaja kopi lewat di hadapan saya. Ia menenteng sebuah thermos besar berwarna biru yang berisikan air panas. Melihat dagangan yang dibawanya itu, saya tertarik untuk mencoba kopi yang ia tawarkan walaupun saya bukan penggemar kopi. Di dalam keranjang plastik ada bermacam-macam minuman yang dikemas sachet plastik. Beberapa di antaranya adalah Milo, Kopi ABC, Energen dan Susu Cair Frisian Flag. Ada juga teh celup Sariwangi. Saya pilih Kopi ABC.

Tuesday, February 19, 2013

Pedati di Minahasa

Anak-anak dan pedati di Minahasa - foto oleh Charles Roring
Pedati adalah alat transportasi tradisional yang saya lihat sewaktu berkunjung ke Minahasa. Pedati umumnya ditarik oleh sapi atau kerbau dan digunakan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian serta bahan bangunan. Karena pedati tidak menggunakan bahan bakar fosil, kendaraan ini masuk dalam kategori kendaraan "hijau." Namun demikian, sapi yang menarik pedati harus makan rumput segar agar memiliki energi untuk menarik beban. Pada zaman modern ini, jumlah pedati semakin berkurang karena digantikan oleh truk pick-up yang cepat dan kapasitas muatnya lebih banyak.

Dodol Penganan Lezat dari Minahasa

Dodol Minahasa terbungkus daun woka - foto oleh Charles Roring
Saya suka sekali dengan kelezatan dodol. Penganan tradisional nusantara ini dibuat juga oleh orang-orang Minahasa. Dodol dibuat dari bahan-bahan alami seperti beras ketan, santan serta gula merah. Senang sekali merasakan manisnya dodol yang mencair di lidah ketika saya mengunyahnya. Saya ingat sewaktu hendak naik kapal di Pelabuhan Bitung, para penjual makanan suka menjajakan dodol kepada para penumpang kapal yang hendak berlayar. Dulu sebagai mahasiswa, saya tidak punya banyak uang untuk bepergian. Oleh karena itu, transportasi laut adalah satu-satunya pilihan untuk berkelana ke Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur maupun Jawa dan Kalimantan. Saya membeli dodol sebagai oleh-oleh buat teman-teman kos ketika saya sudah kembali. Mereka sangat suka dengan dodol Minahasa yang dibungkus dengan daun woka.

Melihat Daerah Pertanian di Minahasa

Dataran tinggi Minahasa dilihat dari Bukit Kasih  - foto oleh Charles Roring
Dataran tinggi Minahasa merupakan kawasan pertanian yang subur. Meskipun dewasa ini sektor pariwisata di Sulawesi Utara memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pendapatan Asli Daerah, sektor pertanian tetap memegang peranan yang penting sekali dalam penyediaan lapangan kerja. 
Selama berkunjung ke sana, saya menghabiskan banyak waktu untuk melihat kebun-kebun rakyat yang ditanami berbagai jenis komoditas pertanian. Luas dataran Minahasa tergolong kecil dibandingkan Papua ataupun Kalimantan, tapi penduduk di daerah ini bisa dibilang ulet dalam mengolah lahan pertanian mereka. Sayur seperti wortel, kol, kacang merah dan buncis kerap diekspor ke kedua pulau besar tersebut untuk mengisi kekurangan pasokan sayur di pasar-pasar tradisionalnya. Hal ini bisa dilihat ketika saya melakukan perjalanan dari Sonder ke Rambunan.  Di kedua sisi jalan, saya melihat kebun pepaya, vanili dan areal persawahan.

Sunday, February 17, 2013

Berwisata di Hutan Gunung Meja Manokwari

Burung Taun-taun di Gunung Meja Manokwari - photo oleh Rhett Butler
Gunung Meja adalah sebuah kawasan hutan yang terletak di tengah-tengah kota Manokwari. Saat ini Gunung Meja berstatus sebagai Taman Wisata Alam. Hutan ini bisa dijelajahi selama satu hari penuh. Sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke sana untuk melihat burung, bunga, serangga, tanaman dan pepohonan serta melihat gua alam yang nampak menyeramkan.
Hari ini saya menemani dua orang wisatawan Indonesia yang berasal dari Surabaya mengunjungi Pulau Mansinam dan Gunung Meja. Karena waktu telah menunjukkan pukul 4 saat kami memasuki kawasan hutan tersebut maka kami hanya bisa melakukan kegiatan hiking menelusuri jalan beraspal yang menembus Gunung Meja dari Ayambori sampai Amban (lokasi kampus Universitas Papua). Kami sempat pula singgah sebentar di Tugu Jepang. Wisatawan dalam negeri asal Surabaya tersebut nampak kaget saat melihat luwing yang berukuran besar dengan panjang badan sekitar 10 cm. Perjalanan sore itu kami lakukan dengan agak tergesa-gesa karena hujan turun deras sekali.

Wednesday, February 13, 2013

Liburan Murah ke Raja Ampat

Pemandangan Kepulauan Misool di Raja Ampat dari atas kapal
foto oleh Charles Roring
Semua orang yang pernah melihat keindahan alam Raja Ampat lewat layar televisi atau foto-foto yang ditayangkan di internet pasti ingin sekali ke sana. Memang Raja Ampat saat ini menduduki posisi terpopuler sebagai destinasi wisata bahari di Indonesia. Sayangnya, setelah melihat sejumlah paket wisata yang ditawarkan di internet, banyak sekali calon pelancong yang mengatakan bahwa harganya mahal sekali. 
Sebenarnya harga yang mahal tersebut bisa dihindari jika Anda berani berpetualang di Papua Barat. Untuk menekan biaya, pergilah ke Sorong dengan naik kapal PELNI. Anda bisa memilih kelas ekonomi, atau kelas 3 wisata. Setelah sampai di kota Sorong, perjalanan selanjutnya ke kota Waisai dapat dilakukan dengan naik kapal cepat. Harga tiketnya sekitar Rp. 120.000. Kalau Anda ingin pergi ke Kepulauan Misool, silahkan cari kapal yang tujuannya ke daerah itu di Pelabuhan Rakyat kota Sorong.