loading...

Tuesday, November 6, 2012

Jalan-jalan di Pulau Numfor

Perjalanan ke Pulau Numfor dan Pulau Manim

Pulau Manim adalah sebuah pulau kecil di kawasan Teluk Cendrawasih Papua yang masuk dalam administrasi Kabupaten Biak-Numfor. Pulau ini berdekatan dengan Pulau Numfor yang di tahun 1944 menjadi medan pertempuran yang dahsyat antara tentara Amerika Serikat dan Jepang. Terumbu karang (coral reef) yang masih dalam kondisi bagus bisa dilihat di perairan sebelah tenggara Pulau Manim yang berhadapan dengan Pulau Numfor. Ikan dan koral lunak maupun keras yang berwarna-warni menyajikan pemandangan bawah laut yang cukup memukau saat kami snorkeling di sana. Tahun lalu, saya menemani dua orang Finlandia, Marko dan Rita, untuk jalan-jalan di Pulau Numfor dan Pulau Manim selama beberapa hari.

Kami berangkat dengan pesawat kecil milik maskapai penerbangan Susi Air dari bandara Rendani Manokwari dan mendarat di lapangan terbang Yemburwo - Pulau Numfor. Kami menghabiskan waktu beberapa hari di Pulau Numfor untuk hiking dan birdwatching. Pulau karang yang rata ini ternyata memiliki banyak spesies burung dengan bulunya yang indah. Kakaktua putih, taun-taun dan raja udang mudah sekali dijumpai saat kami berjalan menyusuri ladang milik warga yang tak jauh dari Kampung Yemburwo.
Ikan dan Coral yang berwarna-warni
Saat menemani dua orang wisatawan Finlandia selama 4 jam snorkeling di Pulau Manim, saya melihat bermacam-macam spesies ikan karang yang biasanya hidup di perairan tropis. Beberapa di antaranya adalah striped surgeonfish (Acanthurus lineatus), orange finned anemone fish (Amphirion chrysopterus), dan humphead bannerfish (Heniochus varius). Nama-nama ikan tersebut sengaja saya sebutkan dalam bahasa Inggris dan Latin demi penyeragamannya secara ilmiah.
 
Referens untuk Pengidentifikasian Ikan
Saat ini, para penikmat olah raga diving dan snorkeling bisa mengidentifikasi nama species ikan laut yang mereka lihat dengan mudah berkat adanya buku-buku penunjang. Ikan-ikan yang berhasil dipotret di dalam air, saya identifikasi menggunakan buku yang berjudul: Reef Fish Identification - Tropical Pacific, karya Gerald Allen, Roger Steene, Paul Human dan Ned Deloach. Buku itu dikirim sebagai hadiah untuk saya oleh John Berton Harris, seorang Biologist dari Amerika Serikat yang sedang belajar di Australia. Anda bisa membeli buku itu dari toko buku online Amazon.com.
Biaya Perjalanan (berdasarkan tahun 2011 - 2012)
Jika dibandingkan dengan destinasi wisata di Papua seperti Kepulauan Wayag di Raja Ampat dan Pegunungan Arfak di Manokwari, biaya perjalanan ke Pulau Numfor dan Manim masih relatif lebih murah. Berikut ini adalah harga-harga yang saya dapatkan saat berkunjung ke sana:

  • Perjalanan dengan pesawat Susi Air dari Manokwari ke Pulau Numfor hanya membutuhkan waktu kurang dari 20 menit dengan harga tiket Rp. 260.000/orang
  • Kalau menggunakan kapal ferry, harga tiketnya sekitar Rp. 35.000
  • Penginapan di Losmen Indaismurem di Kampung Yemburwo: Rp. 100,000/orang/malam
  • Sewa perahu motor dari kampung Warido ke Pulau Manim adalah Rp. 500,000/hari (bensin ditanggung wisatawan dan bisa dibeli di kampung Yemburwo).
  •  Harga makanan (nasi campur/ nasi ikan) di warung di kampung Yemburwo berkisar antara Rp. 15.000 hingga Rp. 20.000.

Kampung Yemburwo
Kampung Yemburwo, tempat bandara Numfor berada, relatif lebih maju dari kampung lainnya karena di kawasan itu ada sejumlah toko dan kios serta rumah makan. Beberapa buah sekolah dan kantor pemerintah serta polsek Numfor juga beroperasi di sana.  Di sini, sinyal hp cukup kuat sehingga wisatawan bisa berkomunikasi atau menggunakan internet.


Sebagai seorang pemandu wisata, saya sering mengantar wisatawan asing maupun yang berasal dari Indonesia dalam berbagai perjalanan mengelilingi daerah hutan, pegunungan dan pulau-pulau di Papua Barat, termasuk ke Pulau Numfor. Kesan saya tentang pulau ini cukup positif. Oleh karena itu, saya mau merekomendasikannya kepada Anda para pembaca sebagai destinasi wisata alam yang baik.

No comments:

Post a Comment